AHY Tegaskan KSP Moeldoko Mustahil Menang: 16 Kali Kita Bisa Mengalahkannya!

AHY Tegaskan KSP Moeldoko Mustahil Menang: 16 Kali Kita Bisa Mengalahkannya!

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini pihaknya tidak akan mungkin kalah dari Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

AHY secara tegas mengatakan bahwa tidak ada celah bagi KSP Moeldoko untuk  berupaya merebut kursi kepemimpinan di Partai Demokrat.

Bahkan KSP Moeldoko juga disebut tidak akan bisa melakukan peninjauan kembali (PK) yang belakangan ini sedang ditempuh.

BACA JUGA:Alasan Kelompok Separatis di Papua Terus Menebar Teror Diungkap Moeldoko: Mereka Takut Kehilangan Pengaruh di Masyarakat

Hal tersebut disampaikan AHY saat berada di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 29 April 2023.

"Kemudian dari sedikit pertanyaan bagaimana Demokrat yang masih terus diganggu, kami memang terus menghadapi yang saat ini sedang dilakukan yaitu upaya peninjauan kembali, PK yang dilakukan oleh KSP Moeldoko," kata AHY.

Keoptimisan AHY juga ditambah dengan adanya kemenangan sebanyak 16 kali dari piihaknya saat melawan Moeldoko.

Dengan begitu AHY sangat yakin KSP Moeldoko tidak mempunyai sedikit pun peluang untuk bisa menang melawannya.

BACA JUGA:AHY Curiga Ada Kepentingan Politik Dalam PK dari KSP Moeldoko

"Kami meyakini, tim hukum kami meyakini, Demokrat meyakini, masyarakat luas meyakini, tidak ada celah sedikitpun secara hukum yang bisa memenangkan PK KSP Moeldoko," paparnya.

"Mengapa? karena tidak ada novum baru. Tadi setelah 16 kali kita bisa mengalahkannya di meja hukum," tutur AHY menambahkan.

Permasalahan ini, kata AHY, sudah masuk ke ranah politik bukan lagi perkara hukum jadi pihaknya harus siap dengans segala manuver yang dilayangkan dari pihak Moeldoko.

"Kami tidak boleh lengah dan harus membawa ini ke ruang perang. jangan sampai ada keputusan-keputusan cepat yang dilakukan di ruang gelap, yang kemudian bukan hanya mengagetkan tapi juga benar-benar menghancurkan demokrasi kita," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads