Soal Bisnis di Balik Penjara Versi Tio Pakusadewo, Karutan Cipinang dan Yamitema Laoly Bilang Begini

Soal Bisnis di Balik Penjara Versi Tio Pakusadewo, Karutan Cipinang dan Yamitema Laoly Bilang Begini

Tio Pakusadewo-Instagram/@tiopakusadewo63-

BACA JUGA:Narapidana Kabur dari LP Cipinang Berhasil Diringkus, Jebol Penjara Setelah Salat Magrib

Pihak Jeera Foundation dalam keterangan tertulisnya juga membantah bahwa mereka merupakan ritail yang seperti yang dikatakan. 

“Kami sampaikan Jeera Foundation ( Yayasan Jeera Indonesia ) adalah sebuah Yayasan yang resmi dan terdaftar di Berita Acara Kementrian Hukum dan Ham. Yayasan ini merupakan wadah bagi warga binaan untuk mengembangkan potensi dan kreativitas agar kembali diterima masyarakat. Kami bekerjasama dengan Rutan Cipinang dan DPD KNPI Jakarta melakukan program pelatihan dan pembinaan. Kami bahkan juga memasarkan karya warga binaan, bahkan sampai ke luar negeri,” ujar founder Jeera Foundation, Yamitema Laoly. 

Yamitema Laoly juga menambahkan bahwa Yayasan Jeera dalam rangka pembinaan pernah bekerjasama dengan banyak pihak termasuk dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crimes), Parsons School of Design New York, lembaga pemerintah, dan berbagai pihak lain.

“Yayasan Jeera sangat terbuka untuk bekerjasama dengan berbagai elemen yang memiliki semangat yang sama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tio Pakusadewo bongkar bisnis gelap dalam lapas. Menurut Tio bahwa terdapat bisnis yang di kelola dengan resmi dalam lapas, mulai dari makanan hingga narkoba.

Tio menjelaskan berbagai program di jalankan oleh salah satu foundation, dengan berbagai program, mulai dari musik hingga pelatihan.

“Gw dilarang oleh menggunakan narkoba di dalam, tapi kita tahu bahwa di dalam sana mereka juga jual narkoba,” terang Tio.

Selain itu dalam lapas itu juga banyak bisnis lain, mulai dari ngecas handphone hingga jualan hanphone pada hari-hari tertentu.

Dalam video dengan Uya Kuya yang diunggah di akun Uya Kuya TV, Tio menjelaskan bahwa kalau punya uang kita akan jadi raja di dalam sana.

Tio menjelaskan bahwa dulu ada disco dalam sebuah kamar, di mana malam-malan tertentu ada pesta dan yang datang adalah KS atau kepala suku.

“Gua pernah datang sekali namun sayangnya tidak cocok, semua ada bahkan pabriknya ada didalam, salah satunya sinta atau rokok sintetis,” papar Tio.

Tio juga menjelaskan apa bahwa seperti vape ganja, pengaturnya ada didalam, meskipun pabriknya berada di luar sana.

“Otaknya di dalam dan pabriknya di luar, ini seperti kartel,” ungkap Tio.

Menurut Tio, lapas tersebut tak lepas dari peran Kalapas, dan kalau Kalapas benar pastinya bawah-bawahnya benar, tapi kalau kalapas tidak benar, semuanya pasti tidak benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads