Dampak El Nino, 171 Hektare Sawah di Banten Kekeringan

Dampak El Nino, 171 Hektare Sawah di Banten Kekeringan

Padi siap panen di Mesuji hancur--

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sawah seluas 171 hektare (ha) di Provinsi Banten mengalami kekeringan.

Kondisi demikian ditengarai terdampak fenomena El Nino yang saat ini melanda Indonesia.

Diketahui, fenomena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan kemarau atau kekeringan tersebut tengah terjadi.

BACA JUGA:Youtuber asal Korea Selatan Mualaf dan Mau Nikahi Putri Bupati Irna, Kapan Sunat? Jawabnya Ternyata..

Di Banten, fenomena itu sudah mulai dirasakan dengan peningkatan panas suhu udara.

Dinas Pertanian (Distan) Banten mencatat pada awal bulan Mei 2023 terdapat 171 hektare (ha) sawah di Banten mengalami kekeringan.

Kepala Distan Banten, Agus M Tauchid mengungkapkan, ratusan sawah itu berada di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Tangerang.

“Kita sampai dengan tanggal 3 Mei ini di Provinsi Banten untuk komunitas padi yang terkena kekeringan tapi masih ringan pertama di Pandeglang, tepatnya di Kecamatan Bojong ada 100 hektar dengan status ringan, di Kecamatan Cikeusal, Jawilan, Kopo Kabupaten Serang dan di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,” kata Agus saat ditemui Radar Banten (Disway National Network) di ruang kerjanya, Kamis 4 Mei 2023.

Agus menuturkan, pihaknya sudah menanggani dampak kekeringan pada ratusan sawah itu. Katanya, ratusan sawah itu hanya mengalami kekeringan ringan saja, tidak sampai mengalami puso atau gagal panen.

BACA JUGA:Warga Baduy Ritual Seba ke Bupati dan Gubernur Banten

“Kategori ringan ini berati padinya masih hijau, tanahnya tidak belah-belah, dan tanaman yang masih bisa bertahan dua sampai tiga minggu. Alhamdulillah ini masih bisa tanggani dengan bantuan pompa air,” kata Agus.

Walaupun begitu, Agus mengimbau kepada para petani untuk tidak menganggap remeh fenomena El Nino ini. Para petani diminta untuk memanfaatkan kondisi cuaca saat ini yang masih berada di kemarau basah, sehingga masih terdapat hujan untuk menggarap dan memfungsikan tanah tidur.

“Ayolah kita ya sekarang oke masih dihadapkan dengan sebuah kenyataan bahwa air seperti hujan masih ada, tapi jangan juga lupa data data sampai dengan tanggal ini sudah ada standar bunga-bunga kemarau dan kekeringan. Makanya ayo sekarang kita sekarang manfaatkan lahan kita, jangan sampai lahan kita menjadi tidur dan tidak produktif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: