Wilayah Indonesia Bisa Lihat Langsung Gerhana Bulan Penumbra Malam Ini
Wilayah Indonesia Bisa Lihat Langsung Gerhana Bulan Penumbra Malam Ini-BRIN-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Peristiwa dari salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan menyebabkan terjadinya Gerhana Bulan Penumbra.
Menurut peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto, Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika piringan purnama memasuki bayangan penumbra bumi.
BACA JUGA:4 Cara Atasi Anggota Tubuh Alami Kram, Kenali Penyebabnya
Bayangan Penumbra sendiri terbentuk ketika hanya sebagian cahaya Matahari terhalang Bumi.
“Fenomena itu hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Penyebabnya adalah posisi Bulan, Bumi, dan Matahari yang hampir segaris. Tapi ketiganya tidak cukup segaris untuk menghasilkan Gerhana Bulan total, ujar Rhorom, seperti dikutip dalam laman BRIN, Jumat 5 Mei 2023.
"Semua wilayah Indonesia kebagian, fenomena Gerhana Bulan Penumbra itu bisa dilihat di wilayah Indonesia sekitar tengah malam, yang terjadi pada 5-6 Mei 2023. Gerhana mulai 5 Mei 2023 dari pukul 21.15 WIB dan selesai pukul 01.30 WIB keesokan harinya dan puncaknya pada 23.24 WIB," jelas Rhorom.
BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji 2023 Diperpanjang Sampai 12 Mei
Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika ada sebagian cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi, dengan kata lain Bulan masuk di bayangan penumbra Bumi. Saat Bulan memasuki penumbra, terangnya berkurang secara gradual.
Proses Gerhana Bulan Penumbra ini adalah posisi Bulan, Matahari, Bumi sejajar di mana Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama, lanjut Peneliti Ahli Madya BRIN tersebut.
"Perbedaan umbra dan penumbra pada gerhana Bulan yaitu bila ada bagian Bulan yang memasuki umbra, maka bagian tersebut tidak menerima cahaya Matahari, kecuali sebagian kecil yang terbiaskan oleh atmosfer Bumi dan sebaliknya, bagian yang masuk penumbra masih menerima cahaya Matahari," tuturnya.
BACA JUGA:KKB Papua 'Berguguran'! Puluhan Anggota hingga Pejabat Pemda yang 'Berkhianat' Ditangkap!
Selain fenomena Gerhana Bulan Penumbra tersebut, jika beruntung di saat yang bersamaan masyarakat juga dapat mengamati terjadinya Hujan Meteor Eta Aquariid yang biasa terjadi antara tanggal 19 April hingga 28 Mei. "
Hujan Meteor Eta Aquariid biasa terjadi ketika Bumi memasuki aliran meteoroid/debu sisa komet Halley yang melintas puluhan tahun silam. Meskipun terjadi bersamaan, kedua fenomena ini tidak saling berkaitan," terang Rhorom.
BACA JUGA:Asrama Haji Indramayu Siap Tampung 8.968 Jemaah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: