KTT ASEAN 2023: Negara Asia Tenggara Sepakat Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
PT Hyundai Motors Indonesia turut menyukseskan KTT Asean ke-42 di Labuan Bajo dengan menyediakan 117 unit IONIQ 5 sebagai kendaraan operasional resmi untuk para delegasi-Hyundai-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Dibalik suksesnya Indonesia menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023, menghasilkan kesepakatan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Para negara ASEAN sepakat pentingnya penguatan kerja sama ekonomi dalam membangun ekosistem mobil listrik serta menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia, sehingga hilirisasi industri menjadi kuncinya.
Hal itu penting karena, kendaraan listrik ke depan akan menjadi kunci dari hilirisasi industri dan rantai pasok dunia.
Indonesia juga sudah membuktikan konsistensinya dalam mengembangkan kendaraan listrik dengan menghadirkan kendaraan-kendaraan listrik untuk operasional tamu KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo.
“Alhamdulillah KTT ke-42 ASEAN telah berhasil diselenggarakan dengan lancar dan dengan hasil yang baik, menghasilkan tiga kesimpulan penting yang menjadi kesepakatan pimpinan-pimpinan negara anggota ASEAN, salah satunya soal ekosistem kendaraan listrik,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis 11 Mei 2023.
BACA JUGA:Surat Keterangan Aktif Kuliah dan Cara Mengajukannya
Jokowi juga mengungkapkan kesimpulan lainnya yang juga disepakati adalah perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia yang acapkali menjadi perhatian khalayak luas.
Semua negara ASEAN harus menindak tegas pelaku yang melakukan kejahatan perdagangan manusia.
Kemudian terkait Myanmar, implementasi lima poin konsensus atau five point consensus (5PC) di Myanmar harus dilakukan oleh seluruh anggota ASEAN lainnya. Karena, pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.
BACA JUGA:Plat Nomor Seluruh Indonesia, Identitas Resmi Kendaraan
Indonesia pun siap berdiskusi dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar demi terlaksananya implementasi 5PC. Termasuk Indonesia bisa membuka ruang diskusi mengenai hal itu dengan Junta militer di sana.
Menurut Presiden, inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas kawasan Asia Tenggara sedang dipertaruhkan. Melalui kesatuan ASEAN maka dapat memudahkan pendekatan dengan Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: