Hacker LockBit Ancam Sebar Data BSI Setelah Bikin Error Layanan Beberapa Hari

 Hacker LockBit Ancam Sebar Data BSI Setelah Bikin Error Layanan Beberapa Hari

Pihak yang mengaku penyebotase atau hacker mengeluarkan ancaman akan menyebar data nasabah BSI. -tangkapan layar twitter-

JAKARTA, DISWAY.ID – Buntut dari errornya layanan online BSI masih meresahkan masyarakat khususnya nasabah BSI.

Pasalnya pihak yang mengaku penyebotase atau hacker mengeluarkan ancaman akan menyebar data nasabah BSI.

Pada awalnya tersiar kabar bahwa errornya layanan digital BSI akibat ransomware dari serangan hacker.

Akan tetapi serangan tersebut dibantah dengan adanya pengakuan dari kelompok ransomware LockBit.

Kelompak ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas serangan yang sempat mengganggu layanan bank Bank Syariah Indonesia (BSI).

BACA JUGA:SIM Tidak Bisa Berlaku Seumur Hidup, Polri Beberkan Alasannya

BACA JUGA:4 WMI Disandera KKB Papua, Sebby Sambom:O OPM Tidak Meminta Tebusan Sekecil Itu

Bank yang merupakan gabungan dari tiga anak usaha BUMN tersebut mendapatkan ancaman dari LockBit dan mengklaim jika pihaknya sudah melancarkan serangan ke sistem BSI di bulan Mei ini.

Menurut kelompak ransomware LockBit serangan yang dilakukannya tersebut akan membuat gabungan tidak hanya menganggu, namun juga menghentikan semua layanan perbangkan bank yang merupakan gabungan dari PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah tersebut.

Kelompak ransomware LockBit juga menjelaskan bahwa dari pihak BSI tidak ada upaya untuk melakukan mitigasi, namun memilih untuk berbohong kepada nasabah atas serangan yang mereka lakukan.

Dalam pengakuannya, LockBit mengkonfirmasi serangan yang dilakukan juga berhasil membobol 1,5 TB data bank BSI.

BACA JUGA:Oknum Kejaksaan Negeri Batubara Peras Orang Tua Kasus Narkoba Rp 80 Juta, Libatkan 3 Oknum Polisi

BACA JUGA:Alasan I Putu Gede Resmi Terima Kontrak Persib Bandung Dua Musim, Singgung Pelatih dan Nama Besar Klub

Dari 1.5 TB data yang di ambil oleh LockBit, di mana15 juta diantaranya adalah data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang digunakan bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: