Janji Manis Perekrut Korban TPPO di Myanmar
Bareskrim Polri mengatakan total sebanyak 25 korban TPPO di Myanmar dijanjikan bekerja dengan gaji belasan juta. -pmj-
JAKARTA, DISWAY.ID – Berbagai cara dilakukan oleh perekrut korban TPPO di Myanmar.
Salah satunya dengan mengumbar janji manis perekrut korban TPPO di Myanmar yang diungkapkan oleh Bareskrim Polri.
Menurut Bareskrim Polri para korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar dikelabui dengan kontrak kerja dalam bahasa China yang tidak dipahami korbannya.
BACA JUGA:Keluarga Dito Mahendra Berikan Pernyataan Mengejudkan, Sejak Penggeledahan Mulai Menghilang
Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro selaku Dirtipidum Bareskrim Polri mengatakan total sebanyak 25 korban TPPO di Myanmar dijanjikan bekerja dengan gaji belasan juta.
“Para korban dijanjikan sebagai marketing operator online dengan gaji antara 12 juta sampai 15 juta dan ada komisi apabila mencapai target,” papar Brigjen Pol Djuhandhani.
Menurut Brigjen Pol Djuhandhani para korban TPPO itu ditawarkan bekerja selama 12 jam sehari dan bisa pulang ke Indonesia 6 bulan sekali.
BACA JUGA:Zaytun Robin
BACA JUGA:Jadwal Uji Coba LRT Jabodebek, Masih Gratis!
Para korban TPPO itu tersebut terjerat dalam kasus tersebut dikarenakan diberi kontrak kerja dalam bahasa China yang tidak dimengerti dan kemudian ditempatkan di perusahaan scam online.
“Para korban dieksploitasi setelah diberikan kontrak kerja namun dalam bahasa China dan tidak dimengerti oleh korban. Korban dipekerjakan di perusahaan online scam milik warga negara China,” ungkapnya.
Brigjen Pol Djuhandhani juga mengungkapkan bahwa para korban tersebut kemudian ditempatkan di ruang tertutup dengan penjagaan orang-orang bersenjata dan bekerja selama belasan jam.
“Mereka dijaga oleh orang-orang bersenjata. Para korban ini bekerja selama dari pukul 20.00 sampai dengan 14.00 selama 16 sampai dengan 18 jam,” tandasnya.
Dar pemeriksaan dua tersangka TPPO yang berhasil diamankan bernama Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi.
Brigjen Pol Djuhandhani menjelaskan jika keduanya merekrut sebanyak 16 WNI yang dikirim dan dipekerjakan di Myanmar.
Dari 20 korban yang kemarin sempat viral, 16 orang direkrut Andri dan Anita yang dikirim dan dipekerjakan di Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: