Letnan Jenderal Amnuay Nimmano Pimpin Komite Investigasi, Selidiki Insiden 'Adu Tinju' Antara Indonesia vs Thailand U-22 di SEA Games ke-32

Letnan Jenderal Amnuay Nimmano Pimpin Komite Investigasi, Selidiki Insiden 'Adu Tinju' Antara Indonesia vs Thailand U-22 di SEA Games ke-32

Letnan Jenderal Amnuay Nimmano Pimpin Komite Investigasi, Selidiki Insiden 'Adu Tinju' Antara Indonesia vs Thailand U-22 di SEA Games ke-32-LEMAK-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah mengadakan rapat evaluasi dengan Badan Latihan U22 tentang SEA Games ke 32. Pada rapat tersebut fokus membahas insiden bentrokan antara pemain U22 Thailand dan U22 Indonesia.

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) membuka penyelidikan atas keributan di final SEA Games ke-32 itu dengan membentuk komite investigasi yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Amnuay Nimmano.

BACA JUGA:Tiga Pabrikan Jepang Perkenalkan Van EV, Rancang Platform Untuk Penuhi Kebutuhan Kendaraan Komersial

“Isu-isu itu akan menodai citra sepak bola Thailand dan menyebabkan banyak kerusakan pada FAT. Oleh karena itu, panitia investigasi perlu mencari kebenaran, mengundang saksi, mengumpulkan bukti untuk sampai pada kesimpulan diskusi FAT dalam waktu 15 hari. Dari situ panitia juga mengusulkan solusi dan langkah penanganannya," tulis pernyataan FAT.

Sebagai informasi, Ketua panitia investigasi Letnan Jenderal Nimmano sebelumnya  juga pernah menjadi kepala penyidikan kasus asisten Madam Pang, ketua tim sepak bola Thailand dalam kasus pelecehan seksual terhadap beberapa pemain timnas U22/23 pada 2022.

BACA JUGA:7 Kios di Pasar Kamal Kalideres Kebakaran, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Sementara itu, diketahui pada final sepak bola putra SEA Games, total ada 7 kartu merah yang diundi oleh wasit asal Oman. 

Tercatat ada 3 pemain Thailand, 2 staf pelatih Thailand U22 mendapat kartu merah yang terpaksa keluar sebelum laga usai.

Banyak surat kabar Thailand menyebut persaingan kedua tim seperti pertandingan seni bela diri di mana para pemain dan staf pelatih kedua tim berperan sebagai petinju.

BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad Desak Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun Ditangkap, Terkait Apa?

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) juga mengungkapkan kekecewaannya atas tawuran di final SEA Games ke-32 itu. 

Pihak AFC menyebut insiden tersebut bertentangan dengan semangat "fair-play" dalam sepak bola sehingga menimbulkan citra buruk olahraga tersebut. .

"Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun dan menyelidiki secara menyeluruh sebelum membuat keputusan akhir," demikian pernyataan AFC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: