Dituntut Melek Teknologi, Kemenperin Bimbing Start-Up di Indonesia Lewat Program Ini
Dituntut Melek Teknologi, Kemenperin Bimbing Start-Up di Indonesia Lewat Program Ini-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara aktif mendorong mengakselerasi industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat mengimplementasikan berbagai jenis teknologi dengan tepat.
Hal ini demi mendorong mengimplementasikan berbagai jenis teknologi tepat guna, baik dari aspek produksi, manajemen, hingga pemasaran.
BACA JUGA:Masuki Era Digitalisasi, Kemenperin Soroti Dampaknya dalam Sektor Industri
BACA JUGA:Cegah Insiden Bencana, Kemenperin Tegaskan Industri Kimia Wajib Susun Dokumen Keselamatan
Menurut keterangan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, upaya ini juga sesuai dengan pelaksanaan program pembinaan para startup yang dapat menghadirkan solusi teknologi untuk pengembangan bisnis IKM.
"Selama ini, IKM telah memiliki peran strategis dalam memacu perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam adopsi teknologi. Program Startup for Industry hadir untuk menjembatani kebutuhan IKM terhadap solusi teknologi yang inovatif," ujar Reni dalam keterangan resminya pada Senin 30 Desember 2024.
Sementara itu pada beberapa waktu lalu, Dirjen IKMA juga sudah meluncurkan rebranding program Startup4Industry (S4I) di Gedung PIDI 4.0, Jakarta. Pelaksanaan rebranding program S4I menjadi sebuah pengembangan ekosistem solusi teknologi yang terintegrasi, bernama Startup for Industry (SFI).
BACA JUGA:Perluas Pasar IKM, Kemenperin Akan Gandeng Ritel Modern
BACA JUGA: Percepat Target Ekonomi 8 Persen, Kemenperin Akan Dorong Pertumbuhan Kawasan Industri
"Langkah strategis ini diambil untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri, khususnya bagi pelaku IKM, guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," ungkap Reni.
Menurut Reni, rebranding Startup for Industry juga turut menandai fokus baru program ini, yaitu membangun jaringan kolaborasi yang lebih luas. Ekosistem ini didesain untuk memfasilitasi kolaborasi dalam pengembangan dan implementasi solusi teknologi multidisiplin yang terintegrasi.
"Kami mengajak seluruh stakeholder seperti perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku industri untuk bergabung dalam ekosistem ini," kata Reni.
BACA JUGA:PMI Manufaktur Terkontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin Soroti Hal Ini
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: