Banyak Proyek Mangkrak di Ancol, Konflik Stadium Kelas Internasional Jadi Sorotan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Mantan Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong menyebut sejumlah proyek di kawasan Ancol mangkrak akibat ketidakmampuan manajemen mengelola aset.

Di antaranya seperti pembangunan hotel bintang lima persis di samping Putri Duyung terbengkalai.

BACA JUGA:Babak Baru! Ari Wibowo Bongkar Perselingkuhan Inge Anugrah, Diduga Terjadi Sejak 2022

Selain itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol, hingga pembangunannya yang kualitasnya buruk.

Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.

BACA JUGA:Hotman Paris Ungkap Pacar Pertamanya, 'Lebih Cantik dari Aspri Gue!'

“Padahal dulunya mal ini sempat pamor lantaran menjadi lokasi konser sejumlah musisi internasional. lalu berantem dua pengusaha itu, akhirnya mangkrak,” ucap pria yang sempat menjabat Menteri Perdagangan tersebut beberapa waktu lalu kepada wartawan, Senin 5 Juni 2023.

Selain itu juga adanya sengketa aset Sea World Ancol hingga disidangkan di Mahkamah Agung (MA).

Pembangunan akurium ini adalah hasil kongsi Ancol dengan Lippo Group yang semula berjalan baik malah berujung sengketa. Ancol lah yang memenangkan sidang di MA.

BACA JUGA:NCTzen Siap-siap! Johnny Bakal Nge-DJ di Jakarta, Catat Tanggalnya

"Ancol ini tidak berkembang. Banyak proyek gagal, mangkrak, atau bermasalah di Ancol," ungkap Thomas.

Mengkonfirmasi terkait pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol, hingga pembangunannya yang kualitasnya buruk, pengusaha bernama Hendra Lie (HL) menyebut semua berubah saat terjadi sengkarut kerja sama pengoperasian sebagian bangunan Music Stadion antara PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA - BUMD DKI Jakarta) dengan PT WAIP dan perusahaan yang menaungi manajemen stadium tersebut.

Konflik akhirnya menyeret nama besar seperti eks Dirut PT PJA Budi Karya Sumadi (BKS) dan Dirut PT WAIP Fredie Tan (FT).

BACA JUGA:Buruh Ancam Bawa Tuntutan Ke Mahkamah Internasional Jika UU Cipta Kerja dan Omnibuslaw Tidak Dicabut

Sumber: