Waspada! Gangguan Mental Ibu Hamil Bisa Sebabkan Stunting Pada Bayi

Waspada! Gangguan Mental Ibu Hamil Bisa Sebabkan Stunting Pada Bayi

Waspada! Gangguan Mental Ibu Hamil Bisa Sebabkan Stunting Pada Bayi-BKKBN-

“Penelitian HCC di Pekan ASI se-Dunia tahun 2022 membuktikan 6 dari 10 ibu menyusui di Indonesia tidak bahagia. Anak yang terlahir dari ibu dengan stress post-partum, maka sebanyak 26 persen mengalami stunting,” jelas Maria Ekowati.

BACA JUGA:HW Goes to Campus Tarik Ratusan Peserta Untuk Beberapa Posisi

Penelitian yang dilakukan oleh Andriati pada 2020, menyimpulkan 32 persen ibu hamil mengalami depresi dan 27 persen depresi post partum. 

Demikian juga penelitian di Lampung, sebanyak 25 persen mengalami gangguan depresi setelah melahirkan.

“Itu sebabnya kami meyakini perlu adanya model promosi kesehatan mental di komunitas dan secara strategis model ini diimplementasikan di tingkat Posyandu dan Tim Pendamping Keluarga,” tambahnya.

BACA JUGA:Kemenag Gelar Sidang Isbat Penetapan Idul Adha 2023 Hari Ini

Sementara itu, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengatakan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting memiliki tugas utama untuk mengubah mindset atau perilaku masyarakat. 

Karena itu, Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi kepada komunitas Wanita Indonesia Keren yang telah melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting dari sisi kesehatan mental.

BACA JUGA:5 Indikasi Penyimpangan Pernah Ditemukan MUI di Ponpes Al Zaytun yang Diterapkan Panji Gumilang

Kompetensi SDM di Posyandu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam paparannya mengatakan stunting yang merupakan permasalahan gizi kronis harus dicegah dari hulu.

Karena itu yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersifat preventif yakni dari sisi ibu hamil dan bayi di bawah usia dua tahun berupa intervensi gizi.

BACA JUGA:Lionel Messi Ogah ke GBK, Erick Thohir: Timnas Argentina Tidak Mengapresiasi Indonesia!

Budi Gunadi juga menyebutkan intervensi gizi itu dikategorikan ke dalam tiga stadium, yakni satu hingga tiga dengan penanganan mulai dari Puskesmas hingga di rumah sakit.

“Saya yakin dan percaya penangan stunting ini harus dari hulu. Kalau untuk masalah kesehatan jiwa, hulunya apa? Karen itu, kami akan mengintegrasikan kesehatan jiwa secara preventif dalam penanganan stunting,” terang Budi Gunadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: