Geger Persetubuhan Sedarah Ibu dan Anak di Bukittinggi Diduga Bukan Masyarakat Asli Minang, Walkot Erman: Begitulah Faktanya

Geger Persetubuhan Sedarah Ibu dan Anak di Bukittinggi Diduga Bukan Masyarakat Asli Minang, Walkot Erman: Begitulah Faktanya

Geger kasus persetubuhan ibu dan anak di Bukittinggi, disebut bukan masyarakat asli Minang-freepik-

BUKITTINGGI, DISWAY.ID -- Sasus persetubuhan sedarah ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat, bikin geger satu Indonesia.

Walikota Bukittinggi, Erman Safar membenarkan jika hubungan terlarang ibu dan anak di Bukittinggi ini bukan karangan fiksi alias fakta.

"Begitulah faktanya. Kami, Kota Bukittinggi fokus ke permasalahan ini, menyampaikan fakta," kata Erman, Jumat 23 Juni 2023.

BACA JUGA:Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Erick Thohir: Alhamdulilah

Hal ini pun membuat masyarakat Minang terkejut atas prilaku keluarga yang menyimpang.

"Beberapa waktu belakangan banyak masyarakat Minang kaget dengan maraknya pemberitaan prilaku menyimpang di Bukittinggi," jelasnya.

Katanya, seorang ibu dan anak kandung menjalin hubungan inses sudah lama terjadi, berlangsung selama 11 tahun.

Erman menyebut pihaknya turun bertanggung jawab dan akan menyelesaikan masalah serius ini.

BACA JUGA:Duh! Tawaran Ketiga Manchester United untuk Mason Mount Kembali Ditolak Chelsea

"Ini sudah lama terjadi dan tidak ada yang mengungkap. Saya memilih untuk mengejar masalah ini, karena kami ingin semua pihak menyadarinya," katanya.

Ia melanjutkan, pentingnya peran orang-orang terdekat agar bisa menyelesaikan permasalahan persetubuhan ibu dan anak  di Bukittinggi.

"Kalau urusan ini tidak akan selesai kalau hanya di pemerintahan dan Niniak Mamak saja. Butuh peran semua pihak sampai lingkungan terdekat," terangnya.

Prilaku tak lazim ini membuat pihaknya merasa miris. Namun ia menduga jika perbuatan menyimpang ini bukan warga asli Minang.

BACA JUGA:Daftar Katalog Promo JSM Superindo Terbaru Hari Ini, Sabtu 24 Juni 2023

"Untuk diketahui yang kami amankan ini banyak berasal dari luar Bukittinggi. Kami menolak perilaku ini dan kedatangan mereka untuk melakukan aktivitas kotor mereka di Kota kami. Kami akan buru terus," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait