Kasus Hubungan Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi Dipengaruhi Beberapa Faktor, Ahli Sosiolog: Ini Kejadian yang Langka!

Kasus Hubungan Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi Dipengaruhi Beberapa Faktor, Ahli Sosiolog: Ini Kejadian yang Langka!

Kasus hubungan inses ibu dan anak di Bukittinggi membuat geger. Apa penyebabnya?-Foto/Dok/Andrew-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kasus hubungan inses atau persetubuhan ibu dan anak di Bukittinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Belakangan ini publik dibuat geger dengan mencuatnya kasus hubungan sedarah ibu dan anak di Kota Bukittinggi.

Walikota Bukittinggi Erman Safar membenarkan kasus ini terjadi di wilayah kuasanya.

BACA JUGA:Resmi Beroperasi! Rian Mahendra Umumkan Jadwal Rute hingga Agen Resmi PO MTI Jabodetbek-Pekalongan

"Begitulah faktanya. Kami, Kota Bukittinggi fokus ke permasalahan ini, menyampaikan fakta," kata Erman, Jumat 23 Juni 2023.

Namun ia mengaku sedih dan merasa miris karena inses ibu dan anak di Bukittinggi sudah lama berlangsung.

Diketahui, ibu dan anak di Bukittinggi sudah menjalin hubungan terlarang itu sejak 11 tahun lalu.

Erman mengatakan pihaknya turut bertanggung jawab dan anak menyelesaikan kasus yang tak lazim ini.

BACA JUGA:6 Bandara Angkasa Pura II Layani Keberangkatan 91.358 Jemaah Haji

"Ini sudah lama terjadi dan tidak ada yang mengungkap. Saya memilih untuk mengejar masalah ini, karena kami ingin semua pihak menyadarinya," katanya.

Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni menyebut ada tiga faktor yang jadi penyebab persetubuhan ibu dan anak terjadi di Bukittinggi.

BACA JUGA:Profil Desmond J Mahesa, Politisi Gerindra Yang Meninggal Dunia

Ibu Hiperseks

Pertama, Erianjoni menyebut faktor karena sang ibu mengalami kelainan seksual, atau disebut sebagai hiperseks.

Seorang ibu rumah tangga yang haus belaian seorang suami dapat melakukan tindakan tak terduga.

Faktor utamanya bisa disebabkan karena sang suami sudah tak bisa memberikan pelayanan maksimal di atas ranjang.

Selain itu, hubungan yang buruk antar istri dan suami juga dapat mempengaruhi seorang ibu menjadi hiperseks.

BACA JUGA:Geger Persetubuhan Sedarah Ibu dan Anak di Bukittinggi Diduga Bukan Masyarakat Asli Minang, Walkot Erman: Begitulah Faktanya

Sehingga, katanya, anak yang sudah remaja akan menjadi sasaran untuk memenuhi hasrat birahi seorang ibu.

"Si ibu, bisa saja tergolong hiperseks, sehingga ketidakpuasan oleh si ayah, maka akan menjadi sasaran untuk pemuasannya," bebernya.

Tidak Ada Sekat Hubungan Orangtua dan Anak

Kedua, lanjut Erianjoni, hubungan inses dapat disebabkan kohesi sosial yang salah.

Ia menyebut hubungan terlarang ibu dan anak dapat terjadi karena adanya kedekatan belebihan antara ibu dan anak.

Kata Erianjoni, seharusnya terdapat sekat-sekat hubungan tertentu untuk menghindari perilaku tidak benar di dalam keluarga.

Simpelnya, jika seorang ibu punya hubungan yang berlebihan dengan anak laki-laki, hal ini akan menjadi potensi dan celah masalah yang timbul saat ini.

BACA JUGA:Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Erick Thohir: Alhamdulillah

Disfungsi Peran Ayah

Persetubuhan ibu dan anak di Bukittinggi tak lepas dari disfungsi peran seorang ayah.

Diketahui, kasus inses ibu dan anak di Bukittinggi dilakukan di dalam rumah selama 11 tahun.

Di sisi lain, ternyata selama ibu dan anak itu berhubungan terlarang terdapat seorang pria dewasa yang tak lain kepala tumah tangga keluarga tersebut.

BACA JUGA:Desmond J Mahesa Sempat Ngeluh Sesak Napas Sebelum Meninggal di RS

Menurut Erianjoni, hal ini menunjukkan kurangnya fungsi seorang ayah yang dapat memproteksi dan memberi perlindungan dalam keluarga dari berbagai persoalan hidup.

"Jadi dari relasi sosial yang salah itu atau hubungan sosial yang terlarang tersebut lama kelamaan terbentuk dalam hubungan simbiotik atau saling membutuhkan antara ibu dan anak," jelasnya.

BACA JUGA:Duh! Tawaran Ketiga Manchester United untuk Mason Mount Kembali Ditolak Chelsea

Persetubuhan Ibu dan Anak di Bukittinggi Kasus Langka

Erianjoni mengklaim dirinya juga terkejut dengan pemberitaan kasus ini.

Ia menilai, sebenarnya kasus inses atau persetubuhan darah ibu dan anak di Bukittinggi termasuk langka.

Kalau pun ada, kata Erianjoni, hubungan inses ini biasanya terjadi dilakukan seorang ayah terhadap anak perempuan.

Itupun, lanjut dia, dilakukan dengan tindak kekerasan seksual dan eksploitasi seksual.

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini, Sabtu 24 Juni 2023

"Kejadian yang di Bukittinggi adalah termasuk yang langka untuk konteks Sumbar, karena inses antara ibu dan anak laki-laki dan telah berlangsung tahunan," jelasnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: