Tak Mau Didanai, Aryanto Misel Lantang Tak Butuh Bantuan BRIN Dukung Nikuba: Saya Sudah Dibantai
BRIN Kliam belum menemukan unsur kebaruan dari Teknologi Nikuba-radarcirebon.com -radarcirebon.com
"Wah saya enggak butuh mereka, saya udah dibantai habis," tandasnya.
Harapan Aryanto Misel berujung penyesalan
Aryanto Misel merasa akan mendapat keuntungan karena kiranya Ferrari dan Lamborghini mau membayar kompensasi hak cipta Nikuba buatannya.
Akan tetapi faktanya, selama pertemuan itu dua perusahaan Italia tersebut tak pernah membahas soal biaya kompensasi yang dia harapkan.
"Saya kecewa karena nggak ada obrolan dan pembahasan jual teknologi Nikuba," akunya.
Aryanto Misel pun mengaku kesal dan menyesal sudah datang jauh-jauh ke Italia tanpa kejelasan, justru hanya dijadikan 'tukang service' Nikuba buatan Rumania.
"Akhirnya saya pulang saja, tahu begini dari awal saya nggak usah berangkat ke Italia lagi, ngapain hasilnya begini," sesalnya.
Kata pakar BRIN soal Nikuba Aryanto Misel
Peniliti Madya BRIN, Deni Shidqi Khaerudini mengungkapkan jika Nikuba bukanlah pengubah bahan bakar fosil dengan penghasil hidrogen dari air.
Selain itu, Nikuba juga dinilai bukan teknologi atau inovasi baru lantaran peranti sejenis sudah banyak di pasaran.
Deni menjelaskan, konsep yang digunakan Aryanto Misel pada Nikuba yakni menggunakan HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) atau dikenal juga sebagai gas Brown.
Nah, dari konsep HHO inilah kata Deni, Nikuba hanya berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan pengganti bahan bakar fosil pada umumnya.
Lebih jelas lagi, Deni menerangkan, konsep HHO yang diadopsi Nikuba bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar hidrokarbon pada mesin kendaraan.
Tak berhenti di situ, saat terjadi pembakaran bahan bakar, penggunaan hidrogen murni tak bisa mendukung proses pembakaran.
Lihat postingan ini di Instagram
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: