Musabaqah Qira`atil Kutub Nasional ke-7 Tahun 2023 Digelar di Lamongan, Kemenag Sediakan Hadiah Rp 2,7 Miliar

Musabaqah Qira`atil Kutub Nasional ke-7 Tahun 2023 Digelar di Lamongan, Kemenag Sediakan Hadiah Rp 2,7 Miliar

Kementerian Agama RI resmi menggelar Musabaqah Qira`atil Kutub Nasional (MQKN) ke-7 Tahun 2023 di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.-kemenag RI-

Ia mengharapkan MQKN 2023 ini akan memberikan manfaat, keberkahan serta dampak positif khususnya kepada Provinsi Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.

BACA JUGA:Jokowi Apresiasi Proses Seleksi Timnas U-17 dan Kepemimpinan PSSI

"Saya harap pelaksanaan MQKN ini, dapat berjalan dengan lancar dan dapat bermanfaat bagi santri di seluruh Indonesia," harapnya.

Hadir dalam pembukaan MQKN 2023, Pengasuh Pesantren Sunan Drajat Lamongan, KH Abdul Ghofur, para pejabat Eselon 1, Staf Khusus dan Staf Ahli Kementerian Agama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Se-Indonesia, Bupati Lamongan, Kankemenag Lamongan dan seluruh Kafilah Provinsi dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Waryono menyampaikan para santri dan mahasantri akan mengikuti berbagai cabang lomba MQKN sesuai tingkatan/marhalahnya (Ula, Wustha, Ulya, dan Ma’had Aly) seperti Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadis, Ilmu Hadis, Balaghoh, Tauhid, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, dan Debat Qanun. Juga diselenggarakan Lalaran Nadhom Amtsilah at-Tashrîfiyah dan Lalaran Nadhom Alfiyah Ibnu Mâlik sebagai Cabang Eksebisi.

BACA JUGA:Bandara Kertajati Siap Sambut Operasi Penuh Mulai Oktober 2023

MQKN 2023, katanya, menjadi bagian dari upaya menguji kemampuan para santri dan mahasantri dalam membaca, memahami dan menerjemahkan kandungan kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan dalam tradisi pembelajaran di pesantren.

"Semoga ke depannya, MQKN bisa kita selenggarakan secara periodik. Menjadi agenda nasional tiga tahunan, bahkan jika diperlukan bisa diselenggarakan dua tahun sekali, mengingat tradisi pembelajaran kitab kuning merupakan sesuatu yang genuine pada pesantren," harap Waryono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: