Diduga Serobot Lahan, Gerbang SDN di Tangsel Ditembok Beton Hingga Akses Keluar-Masuk Tertutup
Penjaga SDN Lengkong Karya 1, Mansyur di gerbang sekolah yang ditembok beton oleh pemilik lahan. -tangkapan layar-
TANGERANG, DISWAY.ID-- Diduga serobot lahan warga, gerbang SDN Lengkong Karya 1 di Jalan Masjid Al Kautsar, Kampung Perigi, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, ditembok beton.
Akibatnya, akses keluar-masuk sekolah yang per Senin 18 Juli 2023 lalu sudah memulai aktivitas belajar mengajar tersebut, tertutup.
Akses sementara untuk para guru dan murid melintas keluar-masuk sekolah hanya tersisa jalan setapak atau lebar 70 Cm di lokasi gerbang yang ditembok beton.
BACA JUGA:Jadwal Uji Coba Contraflow Tol Jakarta – Tangerang, Jasamarga Ungkap Perubahan Baru
BACA JUGA:Rugi Rp6,4 Triliun, Airlangga Hartarto Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Minyak Goreng
Penembokan gerbang SD oleh pemilik lahan dengan ketinggian sekitar 2 meter itu dilakukan sejak akhir pekan kemarin atau sebelum kegiatan belajar pada tahun ajaran 2023/2024 dimulai.
Adapun pemilik lahan yang menembok gerbang SD yaitu Hardi, dengan alasan kesal lantaran pihak Pemkot Tangsel dianggap tidak memenuhi janji akan membeli lahan yang telah diserobot untuk akses keluar-masuk sekolah.
"Akses jalan yang lebarnya satu meter, dengan panjang 50 meter itu belum dibayar (oleh Dinas Pendidikan Kota Tangsel). Itu yang dipermasalahin (oleh pemilik lahan) dan disuruh bayar," ungkap penjaga SD, Masyur ditemui wartawan, Senin 17 Juli 2023.
Di samping itu, Mansyur mengatakan, pemilik lahan sudah mengingatkan kepada dinas terkait sebelum menembok akses sekolah.
"Pihak sekolah sudah dikasih tahu, pemilik bilang 'Bakal kita tembok semua', cuma dia bilang gitu, tapi enggak bilang bakal tutup gerbang," ujar Mansyur.
BACA JUGA:Erick Thohir Diperiksa Mabes Polri Terkait Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga 1 dan 2
BACA JUGA:Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin Mengundurkan Diri, Kejagung: Dia Masih Menjalankan Tugas
Kepala SDN Lengkong Karya, Neneng Herdiani mengakui, pemilik lahan sudah memberitahukan sebelumnya terkait rencana menembok gerbang sekolah.
"Sebetulnya masalah ini sudah lama. Pemilik tanah merasa tidak direspons oleh Dinas Pendidikan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: