Kecelakaan KA Brantas Temper Truk di Semarang, Benarkah Ada Hubungannya dengan 'Pamali' Malam 1 Suro?

Kecelakaan KA Brantas Temper Truk di Semarang, Benarkah Ada Hubungannya dengan 'Pamali' Malam 1 Suro?

Detik-detik Kecelakaan KA Brantas Tabrak Truk Trailer di Semarang, Kobaran Api Langsung Membesar-Twitter/@cekmediya-

Masyarakat Jawa akan menghindari keberisikan atau banyak menggelar pembicaraan dalam bentuk apapun.

Hal juga disebut sebagai tapa bisu atau berdiam tidak diperbolehkan banyak bicara hal-hal yang tidak penting di tempat-tempat khusus.

Sehingga saat ritual keliling benteng keraton di Yogyakarta atau Surakarta dilakukan, masyarakat akan hanya diam tanpa berbicara satu katapun.

BACA JUGA:SAH! Pernikahan Beda Agama Dilarang di Indonesia, Mahkamah Agung Buka Suara!

3. Dilarang Mengadakan Pesta

Pesta atau hajatan bagi masyarakat Jawa amat terlarang digelar pada bulan Suro atau Muharram.

Seperti diketahui, masyarakat Jawa akan menghindari bulan Suro untuk menggelar hajatan seperti pesta pernikahan, sunatan dan lainnya.

Sebab hal tersebut akan dianggap pamali, karena diyakini akan membawakan bencana.

Misal pesta pernikahan yang digelar di bulan Suro atau Muharram dipercaya akan mendapat berbagai masalah hingga retaknya rumah tangga.

Namun sebaliknya jika melakukan sesuatu kebaikan di bulan Suro akan dianggap mulia.

BACA JUGA:Istri dan Keluarga Panji Gumilang Segera Dipanggil Bareskrim: Dalami Penyelidikan TPPU Al Zaytun

4. Dilarang Bangun Rumah atau Pindahan

Kesialan yang dipercaya orang Jawa pada bulan Suro adalah membangun rumah atau pindahan.

Sehingga banyak masyarakat Jawa akan menghindari dua hal tersebut saat di bulan Suro.

Rumah yang dibangun pada bulan Suro disebut akan mendapat berbagai masalah dan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads