Presiden Nigeria Dikudeta Militer, Mohamed Bazoum Ditahan di Istana Kepresidenan

Presiden Nigeria Dikudeta Militer, Mohamed Bazoum Ditahan di Istana Kepresidenan

Presiden Nigeria dikudeta militer, di mana Mohamed Bazoum ditahan di Istana Kepresidenan. -tangkapan layar twitter @Anassbenmallick-

JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Nigeria dikudeta militer, di mana Mohamed Bazoum ditahan di Istana Kepresidenan.

Kudeta Presiden Nigeria tersebut diungkapkan oleh Kolonel Amadou Abdramane yang mengatakan bahwa pasukan pertahanan dan keamanan telah mengambil alih kekuasaan pemerintahan Nigeria.

Pengumuman tersebut diungkapkan oleh Kolonel Amadou setelah pihaknya menahan Presiden Mohamed Bazoum di Istana Kepresidenan pada Rabu malam 26 Juli 2023.

BACA JUGA:Bandar Narkoba Gebuki Pria yang Diduga Informan Polisi

BACA JUGA:Anggota Densus 88 Ditembak 2 Seniornya Didalami Kepolisian, CCTV Rusun Jadi Barang Bukti

"Hentikan rezim saat ini karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk,” tegas Kolonel Amadou Abdramane.

Kolonel Abdramane mengatakan bahwa wilayah perbatasan Niger ditutup, jam malam nasional diberlakukan dan semua operasional institusi republik ditangguhkan.

Para prajurit memperingatkan terhadap intervensi asing dan mengatakan bahwa pihak militer akan menghormati kesejahteraan Bazoum.

Pengambilalihan kekuasaan oleh militer menandai kudeta ketujuh di wilayah Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.

BACA JUGA:Sabar, Yamaha E01 Masih Tahap Uji Coba, Belum dijual di Indonesia

BACA JUGA:Diundang Xi Jinping, Jokowi Berangkat ke Tiongkok, Ini Daftar Agendanya

Kudeta militer Nigeria ini dikhawatirkan akan dapat semakin memperumit upaya Barat untuk membantu negara-negara di wilayah Sahel melawan pemberontakan jihadis yang telah menyebar dari Mali selama dekade terakhir.

Nigeria yang merupakan bekas jajahan Prancis, telah menjadi sekutu penting bagi kekuatan Barat dalam memerangi pemberontakan.

Akan tetapi usaha pihak Barat semakin sulit sejak semakin meningkat kekuasaan dari junta baru yang bertanggung jawab di Mali dan Burkina Faso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: