Kasus Bidan Bohay, Cairan Dipakai Mantri Suntik Mati Kades Terungkap di Persidangan

Kasus Bidan Bohay, Cairan Dipakai Mantri Suntik Mati Kades Terungkap di Persidangan

Sidang mantri suntik mati Kades Salamunasir hadirkan 4 saksi meringankan.-tangkapan layar-

SERANG, DISWAY.ID-- Kasus dugaan perselingkuhan bidan Bohay yang memicu mantri suntik mati Kades Curuggoong di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang Salamunasir, memasuki babak baru.

Mantri Suhendi yang merupakan suami bidan bohay telah menjadi terdakwa dalam sidang pembunuhan digelar di Pengadilan Negeri Serang, Senin 31 Juli 2023.

Duduk sebagai pesakitan, Mantri Suhendi didakwa membunuh Kades Salamunasir dengan menggunakan cairan obat.  

BACA JUGA:Mau Bikin Lemes Setelah Lihat Foto Mesra Bidan Bohay, Suntikan Mantri Malah Buat Kades Mati

Dalam sidang lanjutan ke-4 kasus Mantri suntik mati Kades Salamunasir, saksi ahli Anastesis dihadirkan.

Saksi ahli tersebut diminta keterangannya terkait obat yang digunakan oleh mantri Suhendi untuk suntik Kades Salamunasir.

Ahli Dokter Anastesi RSUD Banten Andre Aditya didatangkan kuasa hukum terdakwa mantri Suhendi bersama 3 saksi meringankan lainnya, yakni Bidan Rika selaku teman istri pelaku, lalu Neni dan Roni selaku warga yang sering berobat ke rumah terdakwa.

Sidang kali ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Hery Cahyono.

Terungkap, cairan yang disuntikan terdakwa Mantri Suhendi kepada Kades Salamunasir adalah Rocuronium.

Cairan itu merupakan obat yang biasanya disuntikan di pembuluh darah kepada pasien yang akan melakukan operasi pembedahan agar pasien relaks.

BACA JUGA:Pengakuan Terbaru Mantri Suntik Mati Kades, Ungkap Hubungan Asmara Bidan Bohay: Dia Telah Berselingkuh

“Efek relaks lemas sehingga mudah melakukan sayatan-sayatan saat operasi, disuntikannya biasanya lewat vena,” ujar dr Andre saat diminta keterangan di pengadilan.

Menurutnya, Rocuronium biasanya disuntikan ke pembuluh darah. Jika dilakukan penyuntikan ke bagian tubuh lainnya dapat mengakibatkan efek waktu kerja obat menjadi lebih lama dari biasanya.

“Peruntukkan untuk selain pembuluh darah ada kemungkinan yang terjadi waktu kerja obat dapat lebih panjang kalau biasanya 30 menit. Kalau masuknya di otot pasti lebih lama,” kata Andre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: