Listrik Istana Kepresidenan Kini Direvitalisasi, Sudah 63 Tahun Ringkih dan Tidak Aman

Listrik Istana Kepresidenan Kini Direvitalisasi, Sudah 63 Tahun Ringkih dan Tidak Aman

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (ketiga dari kiri) saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Revitalisasi Kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta, didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu (kiri), Deputi Bida-pln-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta sudah terpasang sejak 63 tahun lalu, sehingga ditengarai rentan gangguan dan perlu dilakukan revitalisasi.

Dilansir dari laman resmi PT PLN (Persero), revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta menjadi yang pertama kali sejak sistem kelistrikan Istana disiapkan pada tahun 1960 silam.

Pasokan daya yang mencapai sebesar 6 Mega Volt Ampere (MVA) dari sistem ini akan digunakan untuk kelistrikan di lingkungan Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden, Wisma Negara, dan Sekretariat Negara.

BACA JUGA:Sejarah Baru, Mensesneg Resmikan Revitalisasi Kelistrikan PLN di Istana Kepresidenan Jakarta Setelah 63 Tahun Sejak Zaman Bung Karno

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meresmikan revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta, tersebut pada Selasa 01 Agustus 2023, di Power House PLN Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam sambutannya, Pratikno menyebutkan, sebelum revitalisasi ini infrastruktur kelistrikan di istana ini tidak pernah mengalami perbaikan signifikan selama 63 tahun.

Hal ini dapat mengganggu kelancaran pasokan listrik yang sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan di istana, termasuk penerimaan tamu negara, hingga penyimpanan dokumen kenegaraan.

“Di sini juga menjadi tempat dokumen-dokumen kenegaraan yang sangat-sangat penting, di sini juga tempat karya seni yang sangat berharga tidak bisa dinilai harganya terkoleksi juga di komplek istana ini. Jadi ini bukan hanya masalah listrik, ini masalah banyak hal, termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mensesneg mengapresiasi pembangunan infrastruktur kelistrikan yang menggunakan teknologi modern dan ramah lingkungan tersebut.

BACA JUGA:Media Asing Sebut Tesla Masuk Malaysia Merupakan Peringatan Bagi Indonesia: Presiden Jokowi Pasti Cemburu

“Terima kasih kepada keluarga besar PLN, kepada BUMN yang telah membantu untuk merevitalisasi ini dengan teknologi baru, lebih aman, stabil, dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green lah, lebih hemat, dan lain-lain,” ujar Pratikno.

Lebih lanjut, Mensesneg juga mengapresiasi arsitektur Power House PLN Istana Kepresidenan Jakarta yang dinilainya sangat estetik serta tidak mengganggu ruang publik dan lanskap Istana Kepresidenan Jakarta.

“Ini seperti sulapan, ada pohon-pohon besar yang ditanam di sini, sekali lagi terima kasih. Jadi ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan tetapi juga untuk arsitektur tanpa menganggu public space, tanpa menganggu keindahan, dan juga tetap green,” katanya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebelumnya sistem kelistrikan Istana ringkih, tersebar, tidak aman, dan masih dioperasikan secara manual, sehingga rentan mengalami gangguan. Selain itu, sistem kelistrikannya juga belum dilengkapi dengan sistem cadangan yang cukup, hanya mampu mem- backup 30% dari total kebutuhan listrik seluruh kompleks Istana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads