Respons PSI Soal Penangkapan Karyawan PT KAI Oleh Densus 88

Respons PSI Soal Penangkapan Karyawan PT KAI Oleh Densus 88

Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespon soal kasus penangkapan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang terduga terlibat terorisme. 

Melalui Juru Bicara DPP PSI, Ariyo Bimmo menyebutkan bahwa tindakan atau kinerja yang dilakukan oleh Densus 88 perlu diapresiasi dan diacungi jempol. 

Meski demikian memang sudah menjadi tugasnya, tapi bagi Ariyo Bimmo, apa yang sudah dilakukan oleh Densus 88 tersebut perlu diberikan pujian mengingat banyak nyawa yang sudah di selamatkannya. 

BACA JUGA:Juru Lansir di Stasiun Jakarta Kota Ditangkap Densus 88, KAI Instruksikan Pimpinan Unit Tahu Bawahannya

"Kesigapan Densus 88 layak diacungi jempol. Bergerak sebelum terduga teroris bertindak. Entah berapa nyawa yang diselamatkan berkat tindakan ini," ujar Ariyo Bimmo, Jumat, 18 Agustus 2023.

Selain itu, lanjut Ariyo Bimmo, dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada mengingat dengan adanya kasus tersebut, menandakan bahwa masih ada pelaku terorisme di masyarakat. 

"Kita sepatutnya tetap bersikap waspada secara proporsional. Bahaya terorisme masih berkeliaran di sekitar kita," kata Ariyo Bimmo.

Sebelumnya diberitakan, Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial DE (28) di Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat Senin, 14 Agustus 2023.

Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan rencana serangan karyawan KAI tersangka teroris tersebut.

BACA JUGA:55 Unit Senjata Diamankan, Terkait Dugaan Perdagangan Senpi Ilegal

Menurut pihak Densus 88, DE merencanakan aksi terorisme di Mako Brimob, Depok hingga sejumlah markas TNI.

"Yang bersangkutan melakukan latihan-latihan kemudian memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob," ujar Aswin dalam konferensi pers di Divhumas Polri, Selasa, 15 Agustus 2023 lalu. 

Aswin mengatakan DE memiliki semangat untuk melakukan tindak pidana terorisme setelah tahanan teroris menyerang petugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Mei 2018.

"Dalam pemeriksaan, punya ghiroh setelah melihat video pemberontakan pelaku teroris di Mako Brimob, ini masih kita dalami," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: