Babak Baru! Ibu Korban Kasus Bayi Tertukar di Bogor Bakal Pidanakan Rumah Sakit Sentosa: Tunggu Hasil Tes DNA!

Babak Baru! Ibu Korban Kasus Bayi Tertukar di Bogor Bakal Pidanakan Rumah Sakit Sentosa: Tunggu Hasil Tes DNA!

Ilustrasi bayi tertukar di Bogor. -ilustrasi-Yusuf Ridho

JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus bayi tertukar di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat ini memasuki babak baru.

Salah satu ibu bayi yang menjadi korban yakni Dian, bakal memperkarakan pihak rumah sakit Sentosa masuk ke ranah pidana.

Pihak korban dari kedua ibu bayi, Siti Maulia dan Dian masih menunggu hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang dari kepolisian atau Puslabfor Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Akan kami pertimbangkan masalah itu (melaporkan RS Sentosa), saat ini kami fokus ke hasil tes DNAnya," kata kuasa hukum pasien Dian, Binsar Aritonang kepada wartawan.

BACA JUGA:Bikin Haru! Pesan dari Kedua Ibu yang Bayinya Tertukar di Bogor: Jika Terbukti Benar, Izinkan Kami Saling Mengunjungi!

Binsar menegaskan, bahwa pihaknya tengah membuka kemungkinan untuk melaporkan rumah sakit Sentosa secara pidana atas kelalaian yang menyebabkan tertukarnya dua bayi dari pasien atas nama Siti Maulia dan kliennya Ibu Dian.

"Saat ini, kami perlu hasil tes DNA silang antara kedua ibu, Dian dan Siti Maulia supaya kebenaran bisa segera terbuka," ujarnya.

"Jika hasil sampel tes DNA ibu dan anak tidak identik, maka hal itu akan menjadi bukti adanya kelalaian yang dilakukan pihak Rumah Sakit Sentosa," sambungnya.

BACA JUGA:Terbongkar! Kasus Bayi Tertukar di Bogor Murni Kelalaian Rumah Sakit, Lima Perawat dan Bidan Dipecat!

Menurut keterangan kliennya, Binsar menjelaskan, sejak awal persalinan atau melahirkan di rumah sakit tersebut tidak ada kejanggalan pada bayi tersebut.

Sebab, kliennya telah menjalani proses persalinan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Sang bayi kemudian dibawa pulang ke rumah di Tajur Halang. Saat itu, tidak ada hal yang aneh, bahkan gelang atau penanda nama sudah sesuai alias atas nama dirinya.

"Untuk seorang ibu yang memberi ASI dari lahir sampai saat ini membuat syok. Klien kami masih cukup syok sehingga membutuhkan waktu untuk mencerna nih bagaimana kejadiannya dan apa kok bisa terjadi," jelasnya.

"Intinya kami sih mengimbau kepada Ibu S baik itu juga klien kami kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayi sendiri sampai kita mempunyai fakta yang faktual atas hasil tes DNA," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: