Kisah Tragis Sakiko Kanase, Istri Soekarno yang Bunuh Diri karena Cemburu

Kisah Tragis Sakiko Kanase, Istri Soekarno yang Bunuh Diri karena Cemburu

Kolase : Soekarno (kiri) Sakiko Kanase (kanan)--

Hubungan dengan Naoko rupanya terus berlanjut dengan surat menyurat. Soekarno pun mengundangnya ke Indonesia. Naoko Nemoto tiba di Indoensia pada 14 September 1959. 

Di Indonesia, Naoko kemudian tersadar jika Kubo memanfaatkannya untuk melancarkan bisnisnya di Indonesia. 

Namun, Soekarno bergeming lantaran sudah terlanjur jatuh hati pada Naoko.

Nah, kehadiran Naoko di Indonesia inilah yang membuat Sakiko Kanase cemburu. Sakiko merasa tercampakkan dan terbuang. 

Sebab, Soekarno yang baru menikahi Naoko pada 1962 telah menjadikan perempuan senegaranya itu sebagai perempuan favorit.

Enam belas hari usai kedatangan Naoko, Sakiko memutuskan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Dia nekat mengiris urat nadinya hingga tewas mengenaskan di kamar mandi.

Saat kejadian itu, Soekarno dan Naoko Ratna Sari Dewi sedang berkunjung ke Bali sekitar 30 September 1959.

"Dan tragis, Sakiko Kanase mengiris nadinya. Kejadian itu persis enam tahun lebih dulu dari Gerakan 30 September 1965,” tulis akun Twitter Sejarah Nusantara.

Kabar Sakiko tewas bunuh diri membuat Soekarno kaget bukan kepalang. Soekarno pun menangis mendengar istrinya dari Jepang itu tewas.

Soekarno lantas meminta bawahannya untuk mengurus pemakaman istri Jepangnya itu dengan baik tanpa menarik perhatian orang-orang dan media.

Sakiko dimakamkan di Blok P, Jakarta Selatan. Namun sekitar akhir 1970-an kabarnya pihak keluarga memindahkan kerangka Sakiko ke Jepang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait