Waspada Virus Nipah, Berikut Ini Gejala dan Orang yang Berisiko Tertular

Waspada Virus Nipah, Berikut Ini Gejala dan Orang yang Berisiko Tertular

Virus Nipah telah mewabah di India-Foto/Unsplash/CDC-

JAKARTA, DISWAY.ID- menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Infeksi virus Nipah adalah "penyakit zoonosis" yang ditularkan dari hewan ke manusia, infeksi virus berbahaya yang bisa menyebabkan radang otak.

Sampai saat ini belum diketahui pengobatan Wyang efektif untuk infeksi virus ini. Oleh karena itu, Anda perlu waspada terhadap penyebab dan gejala yang bisa ditimbulkannya.

Wabah virus Nipah pertama kali terjadi di perternakan babi di desa dekat sungai Nipah, Malaysia tahun 1999 dan menyebar hingga ke Singapura.

BACA JUGA:Apa Itu Virus Nipah? Waspada Sudah Dua Orang Meninggal Dunia, Cek Gejala sampai Cara Pencegahannya!

Wabah ini terjadi akibat adanya penebangan hutan secara besar-besaran yang menyebabkan banyak kelelawar berpindah mendekati area peternakan dan kemudian menularkan virus Nipah ke babi.

Mengutip laman alodokter, Orang-orang yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi tertular virus Nipah adalah sebagai berikut:

• Orang yang mengonsumsi cairan nira mentah dan belum difermentasi, makanan, atau buah, yang terkontaminasi virus Nipah

• Orang yang baru saja bepergian ke daerah yang sedang mewabah virus Nipah

• Orang yang terpapar cairan tubuh dari hewan atau orang lain yang terinfeksi, termasuk droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, darah, kotoran, urine, ataupun air liur

• Orang yang melakukan kontak dekat dengan hewan atau orang lain yang terinfeksi virus Nipah, misalnya tenaga medis atau pekerja di pusat layanan kesehatan masyarakat

Selain itu, pekerja pemanjat pohon yang menjadi tempat kelelawar buah bertengger atau tinggal, misalnya pohon nira, juga diketahui berisiko tertular virus Nipah.

BACA JUGA:Virus Nipah Serang Otak Hantui India, Wilayah Kerala Diisolasi Pasca Kematian 2 Warganya

Setelah masa inkubasi sekitar 4–14 hari setelah terpapar virus Nipah, akan muncul gejala awal yang bisa berlangsung selama 3–14 hari pertama.

Gejala-gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait