Denny JA Sebut Politisi Harus Rileks Dalam Menanggapi Survei Pilpres

Denny JA Sebut Politisi Harus Rileks Dalam Menanggapi Survei Pilpres

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA -Istimewa-

BACA JUGA:Survei LSI Denny JA, Prabowo Ungguli Ganjar Pranowo

Di tahun 2004, LSI mengumumkan SBY yang terpotret akan menang. Di tahun 2009 lebih jauh lagi, SBY akan menang satu putaran. 

Juga di tahun 2014, ataupun 2019, LSI Denny JA juga mempublikasikan, Jokowi akan menang. Sebulan kemudian, hasil survei itu , dan prediksinya, dalam empat kali pilpres pada 2004, 2009, 2014, 2019, terbukti. "Semua bisa dilihat di Google," jelas Denny JA.

Tapi tentu ada pula lembaga survei yang namanya baru terdengar kemarin sore. Yang belum ada track recordnya yang akurat pada pilpres sebelumnya. "Tentu sah diberikan tanda tanya," kata Denny JA.

BACA JUGA:Elektabilitas PDIP Tertinggi, PPP dan PAN Masuk Kategori Partai Kecil di Hasil Survei LSI Denny JA

Tips kedua, lanjut Denny JA, melihat dari reputasi lembaga survei. Selain itu dapat dinilai kiprahnya atau achievmentnya. 

"Misalnya, seberapa Lembaga ini karena reputasinya, karena achivementnya, mendapat penghargaan baik dari lembaga internasional ataupun dari lembaga nasional," kata Dennya JA.

LSI Denny JA, atau Denny JA karena kiprahnya di lembaga survei sudah mendapatkan penghargaan dari majalah TIME.

BACA JUGA:Relawan Proui Dukung Prabowo Subianto Jadi Capres di Pilpres 2024

Juga penghargaan dari Guiness Book of World Record karena memecahkan rekor dunia untuk pendidikan politik. Juga penghargaan dari Twitter. Juga dari organisasi wartawan: PWI Jaya dan penghargaan dari kampus.

"Ada pula lembaga survei, ataupun tokohnya, yang tak terlihat penghargaannya. Tapi tentu ini tak berarti lembaga itu otomatis tidak kredibel," jelas Denny JA.

Namun penghargaan dari lembaga nasional, apalagi internasional yang besar, menjadi bukti publik menilai kiprahnya. Dan, lembaga yang sudah susah payah membangun reputasi, tentu akan aneh jika ia menjatuhkan dirinya sendiri.

BACA JUGA:Solidaritas Ulama Muda Jokowi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Tips ketiga, survei juga harus dilihat dalam kerangka waktu. Survei itu hanyalah potret ketika saat survei itu dilakukan. Waktu yang berbeda dapat pula menghasil survei yang berbeda.

Pertanyaan khas dan standard dalam survei: “Jika pilpres/pilkada terjadi hari ini, siapakah capres yang ibu/ bapak pilih? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: