32 Santri Bina Insan Mulia Diterima di Kampus Turkiye, Apa Resepnya?

32 Santri Bina Insan Mulia Diterima di Kampus Turkiye, Apa Resepnya?

Pemberangkatan santri Pesantren Bina Insan Mulia studi abroad ke Eropa-Turkiye gelombang 1.-Foto: Pesantren Bina Insan Mulia-

Kepada angkatan yang akan berangkat tahun ini, Imam Jazuli berpesan agar nanti para santrinya dapat melanjutkan S2 dan S3 di negara lain yang lebih maju dari Turkiye. Seperti di Amerika atau negara Eropa lain dengan menekuni bidang keilmuan yang benar-benar akan dibutuhkan oleh pembangunan Indonesia.

“Jangan lama-lama di Turkiye. Cukup sampai S1 saja, kalau bisa,” tambah beliau.

Satu hal lagi yang benar-benar ditekankan oleh Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia kepada para santri yang akan berangkat ini adalah komitmennya untuk mengamalkan ilmu di dalam negeri. Beliau mengingatkan, banyak pelajar Indonesia yang tidak mau pulang lagi ke Indonesia setelah bekerja di luar ngeri dan mendapatkan kehidupan yang enak.

Beliau mencontohkan pengalaman pribadinya ketika bekerja di luar negeri. “Memang saat saya bekerja di luar, secara gaji mendapatkan lebih banyak dibanding dengan yang saya dapatkan waktu kerja sebagai dosen di Cirebon dan di Bogor," katanya.

"Tapi saya ingat bahwa di dalam negeri, saya ingin membangun kehidupan masa depan dan Alhamdulillah terwujud. Saya mendapatkan banyak hal yang tidak saya dapatkan seandainya saya terus lanjut tinggal di luar negeri,” tandas Imam Jazuli.

Menutup acara Pelepasan, Kiai Imam Jazuli mengeluarkan candaan kepada para santri.  “Saya doakan semoga kalian mendapatkan pasangan hidup dengan orang Turkiye atau orang Eropa lain untuk memperbaiki keturunan,” guraunya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: