Erdogan Getol Mengutuk Pemboman di Gaza, Israel Kembali Tarik Staff Diplomat dari Turki

Erdogan Getol Mengutuk Pemboman di Gaza, Israel Kembali Tarik Staff Diplomat dari Turki

Recep Tayyip Erdogan getol mengutuk keras atas pemboman Ibrutal Israel di Gaza-rterdogan/Instagram-

Hal ini menyusul pengumuman Erdogan awal pekan ini bahwa ia membatalkan rencana mengunjungi Israel karena perang yang tidak manusiawi.

Hubungan diplomatik kedua pihak kini terancam jatuh ke titik terendah yang pernah mereka alami ketika serangan Israel terhadap kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza menewaskan 10 warga sipil pada tahun 2010. 

Recep Tayyip Erdogan telah menjadi pendukung internasional terkemuka hak-hak Palestina selama dua dekade pemerintahannya.

BACA JUGA:Hamas Rilis 7 Ribu Warga Tewas Akibat Serangan Israel, Joe Biden Meragukan dan Dukung Militer Israel

BACA JUGA:Helikopter Israel Meledak Diserang Hamas Pakai Rudal SAM - 7

Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada rapat umum hari Sabtu bahwa Israel adalah pion di kawasan yang digunakan oleh negara-negara Barat untuk mencap otoritas mereka di Timur Tengah.

“ Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah Barat,” kata Erdogan.

Dan dia menuduh sekutu Israel menciptakan “suasana perang salib” yang mengadu domba umat Kristen melawan Muslim.

“ Dengarkan seruan kami untuk berdialog,tidak ada yang rugi dalam perdamaian yang adil," kata Erdogan. 

Pidato Recep Tayyip Erdogan disampaikan sebagai tanggapan terhadap protes pro-Palestina selama berhari-hari di Istanbul dan kota-kota besar lainnya yang diorganisir oleh kelompok sayap kanan dan konservatif Islam di Turki.

Namun sebuah jajak pendapat yang dirilis minggu ini menunjukkan mayoritas responden lebih memilih untuk melihat Turki tetap netral atau mencoba memainkan peran mediasi dalam perang tersebut.


Survei Metropoll menunjukkan 11,3 persen responden mengatakan mereka mendukung Hamas.

Namun 34,5 persen mengatakan Turki harus tetap netral dan 26,4 persen mengatakan Turki harus menjadi penengah.


Hanya 3,0 persen yang mengatakan mereka mendukung Israel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: