Erdogan Getol Mengutuk Pemboman di Gaza, Israel Kembali Tarik Staff Diplomat dari Turki

Erdogan Getol Mengutuk Pemboman di Gaza, Israel Kembali Tarik Staff Diplomat dari Turki

Recep Tayyip Erdogan getol mengutuk keras atas pemboman Ibrutal Israel di Gaza-rterdogan/Instagram-

ISTANBUL, DISWAY.ID- Israel kembali menarik staf diplomat dari Turki setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut negara itu sebagai penjajah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan getol melancarkan serangan sengit dan mengutuk keras atas pemboman brutal Israel di Gaza.

Pemboman negara zionis ini telah menewaskan lebih dari 8.000 warga Palestina dan hampir separuhnya adalah anak-anak yang tidak berdaosa.

BACA JUGA:Indonesia Sambut Baik PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata, 'Warga Gaza Harus Dilindungi!'

BACA JUGA:Israel Mengaku Serbu 150 Sasaran di Utara Gaza, Hamas : Serangan Darat Itu Gagal


Serangan udara Israel di Jalur Gaza-screenshot/YouTube-

Pengumuman Israel tersebut memberikan pukulan telak terhadap upaya baru kedua pihak untuk memulihkan hubungan politik dan ekonomi setelah satu dekade membekukan hubungan.

Israel dan Turki sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim yang membentuk benteng pertahanan NATO di Timur Tengah baru saja setuju untuk mengangkat kembali duta besar mereka tahun lalu.

Mereka juga melanjutkan diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung AS yang dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih erat dan lebih langgeng di tahun-tahun mendatang.

Namun hubungan mereka retak ketika Recep Tayyip Erdogan mulai meningkatkan kecepatan dan serangannya terhadap operasi militer balasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Militan Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang sebagian besar warga sipil dan menyandera lebih dari 220 orang.

BACA JUGA:Brigade Al Qassam Sergap Kendaraan Lapis Baja Israel

BACA JUGA:Getol Posting Perlawanan Terhadap Israel, Akun-akun yang Terafiliasi Hamas Kini Diblokir Telegram

Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza mengatakan serangan Israel juga menewaskan 7.703 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: