Getol Posting Perlawanan Terhadap Israel, Akun-akun yang Terafiliasi Hamas Kini Diblokir Telegram

Getol Posting Perlawanan Terhadap Israel, Akun-akun yang Terafiliasi Hamas Kini Diblokir Telegram

Brigade Qassam yang merupakan pasukan sayap bersenjata Hamas ini mampu menembus pertahanan Israel, bahkan sekali serbu tewaskan 1.400 jiwa dan tawan 200 orang. -Tangkapan layar X@CitiznYC-

JAKARTA, DISWAY.ID - Aplikasi pengiriman pesan, Telegram, memblokir ratusan channel yang diduga dimiliki kelompok militan Hamas

Pemblokiran saluran komunikasi itu hanya dilakukan di ponsel Android karena melanggar pedoman Google Play Store tentang standar panduan komunitas.

BACA JUGA:Hamas Sentil Balik Joe Biden, 7.000 Lebih Korban Serangan Udara Israel di Gaza Teridentifikasi Lengkap: Keburukan Genosida Israel!

BACA JUGA:Helikopter Israel Meledak Diserang Hamas Pakai Rudal SAM - 7

Mngutip laman CNN, setidaknya dua channel Telegram milik Hamas bernama 'hamas_com' dan 'al-Qassam brigades' yang sudah tidak bisa diakses pengguna Android. Namun beberapa channel lainnya seperti 'Gaza Now', Eye of Palestine masih bisa diakses di Telegram.

Pengguna Telegram yang mencoba mengakses kembali channel tersebut disambut dengan pesan error yang mengatakan, saluran itu tidak tersebdi. 

"Sayangnya saluran ini tidak bisa ditampilkan di aplikasi Telegram yang diunduh dari Google Play Store," tulis keterangan tersebut, Jumat 27 Oktober 2023. 

BACA JUGA:Sosok Mosab Hassan Yousef si 'Pangeran Hijau' Anak Salah Satu Pendiri Hamas yang Membelot Menjadi Agen Israel, Jual Agama Hingga Murtad

BACA JUGA:Mantan Menteri: Singkirkan Hamas di Gaza, Israel Seharusnya Tak Perlu Balas Dendam!

Saat laman error, pemblokiran hanya dilakukan di platform Android, sementara di platform atau sistem operasi lain channel masih bisa diakses. 

Menurut juru bicara Google, merujuk kepada kebijakan Google, aplikasi asal Rusia itu melarang seluruh konten kekerasan apalagi terorisme.

Telegram menjadi aplikasi favorit bagi Hamas pasca meluncurkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu. Platform Telegram kerap membagikan berbagai aktivitas militansi dari pasukannya. 

Hal yang sama juga dilakukan Meta dan Twitter/X yang membatasi penyebaran misinformasi terkait konflik ini di platform-nya.

BACA JUGA:Arti dan Cara Mutualan Sesama Akun Telegram

BACA JUGA:WhatsApp Down, Pengguna Ramai Beralih ke Telegram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: