Hamas Sentil Balik Joe Biden, 7.000 Lebih Korban Serangan Udara Israel di Gaza Teridentifikasi Lengkap: Keburukan Genosida Israel!

Hamas Sentil Balik Joe Biden, 7.000 Lebih Korban Serangan Udara Israel di Gaza Teridentifikasi Lengkap: Keburukan Genosida Israel!

Situasi tenda-tenda kesehatan di jalur Gaza, 18 Oktober 2023, pasca sejumlah Rumah Sakit dihancurkan Israel, hanya RS Syuhada Al Aqsa yang tersisa namun sangat tidak memadai-newagebd-

GAZA, DISWAY.ID -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat menyatakan keraguannya terhadap data korban meninggal dunia yang dirilis oleh Hamas.

Kelompok pejuang Palestina itu lalu kembali merilis data lengkap dengan nama-nama para korban. Jumlahnya lebih dari 7.000 korban serangan udara militer Israel.

Jumlah tersebut merupakan data dari Kementerian Kesehatan setempat sejak Israel membombardir Jalur Gaza pada 8 Oktober 2023.

BACA JUGA:Hamas Rilis 7 Ribu Warga Tewas Akibat Serangan Israel, Joe Biden Meragukan dan Dukung Militer Israel

Hamas mengklaim 7.028 warga sipil dinyatakan meninggal dunia di Gaza. Sedang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.400 warga sipil.

Data tersebutlah yang diragukan oleh Joe Biden belakangan ini. Ia tak percaya dengan data yang rilis oleh Hamas.

"Saya tak punya anggapan orang-orang Palestina mengatakan kebenaran terkait berapa banyak orang yang terbunuh.

"Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh dan itu harga dari perang terjadi," tukasnya saat siaran pers di Gedung Putih, Rabu, 25 Oktober 2023.

BACA JUGA:Helikopter Israel Meledak Diserang Hamas Pakai Rudal SAM - 7

Dikutip dari kantor berita AFP, Jumat, 27 Oktober 2023, kemarin Hamas merilis data lebih lengkap sebanyak 6.747 telah teridentifikasi nama, usia dan nomor identitas masing-masing korban. Masih ada 281 jenazah yang belum teridentifikasi.

"Kami akhirnya memutuskan untuk mengumumkan rincian dan detail nama-nama para korban ke seluruh dunia, sehingga kebenaran tentang genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat kami bisa diketahui," demikian bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Hamas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: