Serangan Udara Israel Jatuhkan Diduga 'Bom Fosfor' 6 Ton di Kamp Pengungsi, RS Indonesia di Jabaliya Kebanjiran Kantong Jenazah

Serangan Udara Israel Jatuhkan Diduga 'Bom Fosfor' 6 Ton di Kamp Pengungsi, RS Indonesia di Jabaliya Kebanjiran Kantong Jenazah

Serangan udara Israel menghancurkab beberapa bangunan Jabalia, di jalur Gaza Utara. -YouTube-

“ Saya pergi dan melihat kehancuran rumah-rumah terkubur di bawah reruntuhan dan potongan-potongan tubuh serta banyak korban luka dan korban luka,” katanya kepada kantor berita AFP.

Rekaman video dan foto menunjukkan ratusan orang mencari reruntuhan setelahnya. 

“ Kami sedang mengisi tas dengan anak-anak,” teriak seorang pria sambil mengangkat tas kain putih kecil yang berlumuran darah,” kata Ragheb Aqal.

Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan setidaknya 47 mayat dikeluarkan dari reruntuhan.

BACA JUGA:Situasi Terkini di Rumah Sakit Al-Quds di Gaza, 2.000 Pengungsi di Satu Aula Terancam Serangan Udara Israel!

BACA JUGA:Warga Israel Demo-Ragukan Benjamin Netanyahu Cs Bisa Bikin Hamas Hancur Lebur: Lama Sekali!

Sebuah barisan panjang kantong jenazah diletakkan di luar Rumah Sakit Indonesia, di dekat Beit Lahia. 

Direktur bedahnya mengatakan kepada editor Internasional BBC Jeremy Bowen bahwa ada 400 korban jiwa, termasuk 120 orang tewas, dan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Dr Mohamed el-Ron juga mengatakan ada orang-orang yang terluka parah dan memerlukan operasi rumit yang harus dipindahkan "di bawah serangan" ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

Médecins Sans Frontières mengutip salah satu perawat di Al-Shifa, Mohammed Hawajreh, yang mengatakan nak-anak kecil tiba di rumah sakit dengan luka dalam dan luka bakar parah. 

“ Mereka datang tanpa keluarga. Banyak yang berteriak dan menanyakan orang tua mereka,” kata salah satu perawat di Al-Shifa.

BACA JUGA:Warga Israel Demo-Ragukan Benjamin Netanyahu Cs Bisa Bikin Hamas Hancur Lebur: Lama Sekali!

BACA JUGA:Massa Pro Palestina Menyerbu Bandara Dagestan, Sweeping Cari Penumpang Yahudi dari Israel

Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera, juru bicara Kementerian menggambarkan situasi di rumah sakit sebagai bencana, dan mencatat bahwa jumlah korban terbesar adalah anak-anak dan perempuan.

Menurut Al-Jazeera, direktur rumah sakit Indonesia mengatakan bahwa para korban menderita luka bakar dan cacat yang menunjukkan bahwa pendudukan menggunakan senjata yang dilarang secara internasional dalam pemboman tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads