24 Kasus Aktif Monkeypox Tercatat di Jakarta, Tertular dari Kontak Seksual

24 Kasus Aktif Monkeypox Tercatat di Jakarta, Tertular dari Kontak Seksual

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono -Disway.id/Anisha Aprilia-

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebaran kasus Monkey Pox (Mpox) berdasarkan domisili pasien berada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Tercatat tambahan tiga kasus baru, semuanya DKI Jakarta. Sisanya berada di Jawa Barat dan Banten," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, Selasa 21 Oktober 2023. 

BACA JUGA:Luncurkan Rudal Balistik dan Drone Kamikaze ke Israel, Seruan Jubir Militer Yaman Brigjen Yahya Saree Menggelegar

Tiga kasus tersebut menambah jumlah kasus cacar monyet yang terdeteksi di Indonesia menjadi total 27 kasus.

Laporan harian cacar monyet di Indonesia yang diterbitkan Kemenkes RI per 29 Oktober 2023 terdapat sebanyak 24 kasus Mpox tersebar di DKI Jakarta.

Yakni di Jakarta Selatan sembilan kasus, Jakarta Barat 5 kasus, Jakarta Timur 3 kasus, dan Jakarta Utara 1 kasus.

Sedangkan kasus di  Banten tersebar di Kabupaten Tangerang 2 kasus, Kota Tangerang Selatan 2 kasus, dan Kota Tangerang 1 kasus.

Di Jawa Barat, kasus cacar monyet tersebar di Kota Bandung sebanyak 1 kasus.

Seluruh kasus konfirmasi dialami oleh pasien pria dengan rentang usia 25 hingga 48 tahun. Umumnya memiliki kondisi penyerta HIV/AIDS.

BACA JUGA:BPJPH Pertimbangkan Registrasi Sertifikasi Halal Pakai Teknologi AI

Maxi mengatakan hingga hari ini Kemenkes masih melakukan kegiatan pelacakan kasus baru dan ditemukan sebanyak 21 suspek.

"Kegiatan tracing semakin bagus. Saat ini ada 21 kasus suspek menunggu hasil konfirmasi laboratorium," ujarnya.

Hingga kini, kata Maxi, Kemenkes telah mengklasifikasikan 44 suspek sebagai discarded atau tidak terkait dengan cacar monyet.

Untuk menanggulangi cacar monyet di Indonesia, kata dia, Kemenkes melakukan sejumlah upaya surveilans dan vaksinasi. 

Khususnya terhadap populasi kunci berisiko yang berjumlah 477 sasaran sejak 23 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: