Antonio Guterres: Gaza Menjadi 'Kuburan Bagi Anak-Anak Palestina' Akibat Serangan Militer Israel
Sekjen PBB Antonio Guterres : Gaza menjadi kuburan anak-anak-Screenshoot/YouTube-
Kementerian Kesehatan menambahkan bahwa Israel telah melakukan 18 serangan dalam beberapa jam terakhir, menewaskan 252 orang.
Meskipun Israel telah berjanji untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina Hamas, yang melakukan serangan terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menurut pihak berwenang Israel telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, namun kondisi kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik kritis di bawah pemboman terus-menerus dari Israel.
BACA JUGA:Gawat! Rumah Sakit Indonesia Jadi Target Israel Berikutnya, Dituduh Ada Markas Hamas di bawahnya
BACA JUGA:Amerika Kirim Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah Seiring Pimpinan Hamas ke Iran
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan Israel telah menjatuhkan lebih dari 10.000 bom di Jalur Gaza sejak awal serangannya, dan memperkirakan jumlah bahan peledak yang digunakan Israel telah melebihi 25.000 ton, atau mencapai hampir 70 ton per kilometer persegi.
Kehabisan persediaan bahan bakar, 16 dari 35 rumah sakit di Gaza terpaksa menghentikan operasinya karena jumlah orang yang terluka meningkat.
PBB mengatakan bahwa lebih dari 1,5 juta orang, atau lebih dari separuh populasi Gaza, telah mengungsi.
Ketika kondisi di Gaza semakin memburuk dan jumlah korban tewas terus meningkat, seruan untuk mengakhiri pertempuran pun semakin meningkat.
Pada akhir Oktober, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa memberikan suara yang sangat mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
BACA JUGA:PM Israel Pecat Menterinya Usai Beri Saran Jatuhkan Nuklir ke Gaza
Namun baik Israel maupun sekutu terkuatnya, Amerika Serikat, menolak seruan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa diakhirinya pertempuran akan memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali.
Amerika menyatakan akan mendukung penghentian sementara pertempuran agar bantuan lebih banyak bisa masuk ke Gaza, namun Israel kurang menunjukkan antusiasme terhadap gagasan ini.
Ketika Israel meningkatkan operasi darat di Gaza dan melanjutkan kampanye serangan udaranya, warga Palestina khawatir bahwa konflik ini tidak akan berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: