Antonio Guterres: Gaza Menjadi 'Kuburan Bagi Anak-Anak Palestina' Akibat Serangan Militer Israel

Antonio Guterres: Gaza Menjadi 'Kuburan Bagi Anak-Anak Palestina' Akibat Serangan Militer Israel

Sekjen PBB Antonio Guterres : Gaza menjadi kuburan anak-anak-Screenshoot/YouTube-

JAKARTTA, DISWAY.ID- Kritikan tajam Sekjen PBB Antonio Guterres kepada agresi Israel memakan korban 10.022 jiwa warga Palestina.

Antonio Guterres menyebut, Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak Palestina akibat serangan militer Israel.

Sekjen PBB tersebut juga menyerukan agar kedua pihak untuk gencatan senjata setelah Palestina melaporkan bahwa lebih dari 10.000 orang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

BACA JUGA:Warga Palestina Mati Syahid Akibat Agresi Israel Bertambah Menjadi 10.022, Termasuk 4.104 Anak-Anak dan 2.640 Wanita

BACA JUGA:Nyatakan Tak Akan Netral dalam Krisis Kemanusiaan di Gaza, Grab dan OVO Sumbang 3,5 Miliar untuk Warga Palestina


Ribuan anak-anak menjadi korban agresi Israel di Gaza-Screenshoot/YouTube-

“ Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak, dengan lebih dari 4.104 tewas mungkin korban bisa bertambah banyak sejak pertempuran dimulai,” kata Antonio Guterres.

Antonio Guterres mengatakan, ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh dan terluka setiap hari.

“ Lebih banyak jurnalis yang dilaporkan terbunuh dalam periode empat minggu dibandingkan konflik mana pun dalam setidaknya tiga dekade,” katanya. 

Begitu juga  banyak pekerja bantuan PBB yang terbunuh dibandingkan periode mana pun dalam sejarah organisasi PBB.

“ Bencana yang sedang terjadi membuat perlunya gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu,” kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York City, Selasa 7 November 2023.

BACA JUGA:Dituduh Menghasut, Ahed Tamini, Aktivis Wanita Palestina Ditangkap Tentara Israel

BACA JUGA:Intelijen AS Bongkar Kecerdikan Hamas Hingga Porak Poranda Israel 7 Oktober Lalu, Sulit Terdeteksi!

Antonio Guterres mengimbau agar pihak-pihak yang berkonflik dan juga komunitas internasional menghadapi tanggung jawab mendasar dan mendesak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: