Korban Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia Bertambah, 2 Orang Diperiksa

Korban Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia Bertambah, 2 Orang Diperiksa

Hari ini dua korban dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia kembali diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.-Istimewa/Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID - Hari ini 2 korban dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia kembali diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.

Kuasa Hukum korban, Mellisa Anggraini mengatakan dua korban diperiksa dengan ditunjukkan foto body checking berlangsung.

"Jadi hari ini ada korban lanjutan, kemarin kan lima orang yang udah hari ini dua, dari dua yang diperiksa tadi sama seperti kemarin penyidik memperlihatkan bukti digital forensik, jadi foto saat dilakukan body checking itu diperlihatkan oleh penyidik," katanya kepada awak media, Kamis 9 November 2023.

BACA JUGA:3 Korban Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia Besok Kembali Diperiksa

"Dari jam 10 sampa jam 12an, dan hari ini didampingi juga 2 dari LPSK krm korban tidak semua di Jakarta," tambahnya.

Korban ditunjukkan catatan mengenai body checking itu yang diduga dibuat penyelenggara.

"Terus dipertunjukkan juga catatan saat body checking  itu ada tulisan terkait tubuh mereka yang dicatat hal sensitif di dalamnya yang membuat korban tidak terima," ungkapnya.

Sebelumnya, korban dugaan pelecehan seksual Miss Universe harap Poppy Capella yang menjabat Direktur Nasional menjadi tersangka.

BACA JUGA:Dugaan Pelecehan Miss Universe, Mellisa Jelaskan Kebenaran Body Checking

"Ya kami berharap yang pertama Poppy Capella karena dia adalah orang yang sudah kami laporkan yang kedua PT Capella Swastika Karya orang yang  menyelenggarakan miss universe ini karena penyelenggaranya PT Capella mereka menyelenggarakan karantina sehingga seharusnya seluruh agenda ini dibawah PT Capella," ujarnya.

Pihaknya mengaku telah memberikan beberapa barang bukti ke penyidik mengenai dugaan pelecehan seksual itu.

"Bukti rundown sudah kami serahkan sejak awal sekali bahwa dalam rundown tidak pernah ada body checking," bebernya.

"Sehingga siapa orang yang memberikan ide untuk body checking, siapa orang yg memberikan akses bisa dilakukan body checking, siapa orang yang sebenarnya memang sudah berniat melakukan body checking ini semuanya harus diusut segera," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: