Kolaborasi National Hospital Surabaya dan GE Healthcare Indonesia Hadirkan MRI 3T dengan AI, Pertama di Jatim
Kolaborasi National Hospital Surabaya dan GE Healthcare Indonesia Hadirkan MRI 3T dengan AI, Pertama di Jatim-GE Healthcare Indonesia-
"Kami bangga bisa mendukung National Hospital Surabaya untuk memberikan layanan yang terbaik bagi penderita stroke. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak penderita stroke, khususnya di Surabaya, yang tertangani dan mengurangi fatalitas.”
“Tentunya ketersediaan teknologi harus diiringi dengan peningkatan kapabilitas dari tenaga kesehatan yang akan menjadi pengguna. Oleh karenanya, GE Healthcare memfasilitasi transfer of knowledge bagi tenaga kesehatan di National Hospital Surabaya," sambungnya.
"Hal ini sejalan dengan komitmen GE HealthCare dalam mendukung sistem transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Terutama pada pilar ke-5 yaitu transformasi SDM kesehatan dengan meningkatkan kapabilitas dan update teknologi tenaga kesehatan," jelasnya.
BACA JUGA:KPU Nyatakan 3 Bakal Paslon Lolos Tes Kesehatan, Ini Hasilnya!
"Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas teknologi kesehatan dan sumber daya manusia di Indonesia, sekaligus memperkuat komitmen kami untuk meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia,” lanjut Putty.
Senior Product Leader MRI, GE HealthCare, Gatot Santosa mengatakan, “MRI 3T dengan artificial intelligence ini memiliki beragam kelebihan yaitu waktu pengambilan yang lebih singkat, hasil yang lebih tajam dan lebih jernih. Hal ini membuat diagnostik menjadi lebih baik dan mencegah pengulangan deteksi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Teknologi ini juga telah dikembangkan oleh 13 ahli dari seluruh dunia dimana 100% para ahli menyatakan teknologi ini mampu memberikan hasil yang jauh lebih baik dari teknologi generasi sebelumnya. 21 radiologist dari 11 rumah sakit di 6 negara yang berbeda telah memberikan pengalaman setelah menggunakan teknologi ini," katanya.
BACA JUGA:Terus Membaik, Pengeluaran BPJS Kesehatan Diprediksi Tembus Rp30 Triliun
"90% mengatakan gambar lebih mudah dibaca, bisa dibaca lebih cepat dan mengurangi kelelahan mata, serta 80% mengatakan teknologi ini membuat pemeriksaan pasien menjadi lebih stabil.”
“Tidak hanya memberikan manfaat bagi pasien dengan hasil yang lebih akurat, namun teknologi ini juga memberi manfaat bagi para radiologis. AI tidak menggantikan dokter radiologi tetapi melengkapi keahlian mereka. Dokter radiologi tetap bertanggung jawab melakukan verifikasi akhir.
"Surabaya patut berbangga telah memiliki teknologi mutakhir ini di National Hospital Surabaya,” tutup Gatot Santosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: