Hamas: Kesepakatan Gencatan Senjata Dengan Israel Sudah Dekat

Hamas: Kesepakatan Gencatan Senjata Dengan Israel Sudah Dekat

Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas Diperpanjang Dua Hari-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemimpin Hamas mengatakan bahwa kelompok militan Palestina hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Selasa 21 November 2023.

Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar, kata Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Al Jazeera TV bahwa negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung.

BACA JUGA:Pasukan Houthi Lompat dari Helikopter Bajak Kapal Israel di Laut Merah, Dibawa ke Pelabuhan Yaman

BACA JUGA:Pemerintah Israel Ngamuk Atas Berita Helikopter IDF Tembaki Pengunjung Festival Supernova

Pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza, dan pertukaran sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.

Kedua belah pihak akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, kata pejabat tersebut, Issat el Reshiq.

Israel umumnya menghindari memberikan komentar mengenai status perundingan yang dipimpin Qatar. 

Televisi Channel 12 Israel mengutip sumber senior pemerintah yang tidak disebutkan namanya dan mengatakan mereka sudah dekat namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Mirjana Spoljaric, presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), bertemu Haniyeh di Qatar pada hari Senin untuk mengajukan masalah kemanusiaan terkait konflik tersebut, kata ICRC yang berbasis di Jenewa dalam sebuah pernyataan. 

BACA JUGA:Personel IDF Kena Mental Diserbu Netizen Indonesia, Angkat Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti Israel

BACA JUGA:Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO

Dia juga bertemu secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.

ICRC mengatakan pihaknya bukan bagian dari perundingan yang bertujuan untuk membebaskan para sandera, namun sebagai perantara yang netral, ICRC siap memfasilitasi pembebasan di masa depan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: