Peran Penting Remaja Dalam Penurunan Stunting

Peran Penting Remaja Dalam Penurunan Stunting

kegiatan Genbestival di SMA Immanuel, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (23/11). -Istimewa/Disway.id-

MALANG,DISWAY.ID– Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini.

Dalam hal ini remaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting karena remaja adalah calon orang tua yang akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul masa depan. 

“Perlu dipahami pencegahan stunting harus dilakukan bersama-sama oleh pemerintah juga masyarakat, termasuk adik-adik semua,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bambang Dwi Anggono saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Immanuel, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (23/11).

BACA JUGA:Implementasi, Kata Kunci Pengarusutamaan Moderasi Beragama

Di hadapan para pelajar ia menyampaikan, remaja dapat berperan untuk menurunkan angka stunting dengan menjalani perilaku hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta pergaulan.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.

BACA JUGA:Konsisten Dukung Pariwisata, EF Kids & Teens Gelar Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Guru di Area Borobudur

Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.

Anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek, namun juga berisiko memiliki tingkat kecerdasan rendah, yang dapat menurunkan tingkat produktivitas sehingga tidak kompetitif.

Selain itu, anak yang terlahir stunting di usia tua juga rentan memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi atau pun diabetes.

Di tempat yang sama, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batu, Susetya Herawan mengatakan pendidikan dan edukasi dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang pola hidup sehat dan gizi yang baik.

Pemerintah Kota Batu berkomitmen menurunkan angka stunting dengan program orang tua asuh bagi balita stunting.

Pemerintah Kota Batu juga memberikan pendampingan pada keluarga balita stunting dengan Program Ananda Bergizi yang merupakan singkatan dari Asuh dan Dampingi Balita Bermasalah Gizi yang melibatkan 66 pemangku kepentingan dan 1309 balita yang didampingi.

Dokter yang juga selebritas Lula Kamal, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan untuk menciptakan generasi muda unggul harus dimulai sejak remaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: