Korea Utara Akan Luncurkan Satelit Militer Lebih Banyak Untuk Pantau Pergerakan Amerika dan Sekutunya

Korea Utara Akan Luncurkan Satelit Militer Lebih Banyak Untuk Pantau Pergerakan Amerika dan Sekutunya

Korea Utara akan luncurkan satelit militer lebih banyak lagi untuk pantau pergerakan Amerika dan sekutunya di sekitar wilayahnya.-knca-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pemerintahan Korea Utara kembali mengeluarkan pernyataan yang membuat geram Amerika dan sekutunya.

Pasalnya Korea Utara akan luncurkan satelit militer lebih banyak lagi untuk pantau pergerakan Amerika dan sekutunya di sekitar wilayahnya.

Menurut pemerintahan Kim Jong Un, pihaknya berjanji akan meluncurkan lebih banyak lagi satelit mata-mata untuk memperkuat militernya, khususnya memantau wilayah perbatasan.

Rencanan tersebut diungkapkan oleh pihak Korea utara pada Senin 27 November seiring dengan melakukan berbagai peningkatan pertahanan militer di pos perbatasan yang sempat hancur.

BACA JUGA:Pecco Bagnaia Lengkapi Kemenangan Sempurna Ducati Musim Ini di MotoGP, WSBK, dan WorldSSP

BACA JUGA:Mahfud MD Akan Datangi Aceh Tanpa Ganjar di Hari Pertama KampanyeBACA JUGA:Mahfud MD Akan Datangi Aceh Tanpa Ganjar di Hari Pertama Kampanye

KCNA selaku kantor berita Korea Utara menyampaikan jika peluncuran satelit ini untuk mengimbangi kekuatan Amerika.

Dari laporan yang disampaikan KCNA, ini adalah cara yang sah dan adil untuk menggunakan hak membela diri dan merespons secara menyeluruh serta memantau dengan tepat tindakan militer yang dilakukan Amerika dan para pengikutnya.

Sebelumnya Korea Utara yang juga memiliki senjata nuklir tersebut telah meluncurkan satelit tersebut pada hari Selasa lalu.

BACA JUGA:Evakuasi Denny William yang Berbobot 200 Kg, Gulkarmat Sektor Ancol: Permintaan Keluarga Untuk Dibawa ke RS

BACA JUGA:Wajah Penuh Senyum Para Sandera yang Dilepaskan Hamas: Bye Syukron

Bahkan satelit tersebut telah berada di orbitnya dan mengirimkan foto-foto, meskipun pejabat pertahanan serta analis Korea Selatan mengatakan kemampuannya belum diverifikasi secara independen.

Peluncuran tersebut mendorong Korea Selatan untuk menangguhkan klausul penting dalam perjanjian militer antar-Korea tahun 2018 dan melanjutkan pengawasan udara di dekat perbatasan.

Akan tetapi Korea Utara menyatakan pihaknya tidak lagi terikat dengan perjanjian tersebut dan akan mengerahkan senjata di perbatasan dengan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads