RS Indonesia Jadi Markas IDF, MER-C: Kami Mengecam Cara Kotor Mereka

RS Indonesia Jadi Markas IDF, MER-C: Kami Mengecam Cara Kotor Mereka

Pihak MER-C mengungkapkan bahwa RS Indonesia jadi markas IDF setelah penyerbuan yang dilakukan oleh Israel.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY. ID – Pihak MER-C mengungkapkan bahwa RS Indonesia jadi markas IDF setelah penyerbuan yang dilakukan oleh Israel.

IDF atau Israel Defensiv Force yang merupakan pasukan pengamanan Israel setelah melakukan penyerbuan pada Senin 20 November lalu dan memaksa pengosongan RS Indoensia di Gaza.

Setelah penyerbuan yang dilaklukan oleh IDF, warga Gaza secara suka rela bekerja melakukan pembersihan RS Indonesia agar segera dapat dipergunakan kembali.

BACA JUGA:Ruas Tol Japek II Selatan Sudah Beroperasi dan Gratis, Pengendara Tetap Harus Tap Keluar Gerbang Tol

BACA JUGA:Kisah Sedih Al-Amira Aisha, Bayi Palestina Berumur 17 Hari Meninggal Akibat Dibom Israel

Sarbini Abdul Murad selaku Ketua Presidium MER-C mengungkapkan bahwa setelah dibersihkan secara mendadap IDF menempatkan pasukannya di RS Indonesia.

“Mereka menjadikan rumah sakit sebagai markas dan tempat perlindungan dalam menghadapi Hamas, karena diwilayag tersebut tidak ada tempat yang dapat digunakan sebagai tempat berlindung,” terangnya.

Sarbini juga mengatakan bahwa pengosongan rumah sakit karena dipaksa untuk dikosongkan dan warga dipaksa untuk dievakuasi ke wilayah Selatan Gaza.

Menurut Sarbini dengan digunakan sebagai markas IDF, mereka berharap Hamas tidak akan melekukan penyerangan ke rumah sakit ini.

BACA JUGA:PO Mahardhika Punya 5 Unit Armada Baru, 2 Pakai Mesin Volvo, 3 Mesin Hino

BACA JUGA:10 Truk Bantuan Kemanusiaan dari Masyarakat Indonesia dan BAZNAS di Mesir Diberangkatkan ke Gaza

“Kami mengecam cara kotor yang digunakan oleh Israel dalam menghadapi Hamas, apalagi menggunakan rumah sakit sebagai tameng mereka,” tambahnya.

“Kami meminta pada Israel untuk mencabut kebijakan menjadikan RS Indonesia sebagai markas dan mengembalikan fungsinya sebagai mana mestinya,” tegas Sarbini.

Masih dengan Sarbini, kami tidak mau rumah sakit dijadikan sebagai medan pertempuran dan kami meminta agar WHO dapat mengambil tindakan atas keputusan Israel tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: