Agresi Israel di Gaza Sebagai Salah Satu Paling Mematikan dalam Sejarah Perang
Agresi Israel di Gaza Sebagai Salah Satu Paling Mematikan dalam Sejarah Perang-Screenshoot/YouTube-
Dia mengatakan ledakan bom seberat 2.000 pon di tempat terbuka berarti “kematian seketika” bagi siapa pun yang berada dalam jarak sekitar 30 meter (100 kaki). Fragmentasi yang mematikan dapat meluas hingga 365 meter (1.200 kaki).
Dalam serangan tanggal 31 Oktober di kamp pengungsi perkotaan Jabalia , para ahli mengatakan sebuah bom seberat 2.000 pon menewaskan lebih dari 100 warga sipil.
BACA JUGA:Malaysia Larang Kapal Apapun yang Menuju Israel Bongkar Kargo di Pelabuhan Negaranya
BACA JUGA:Ultimatum Israel, Houthi Inginkan Perang Armagedon Mulai dari Laut Merah
Para ahli juga telah mengidentifikasi pecahan bom SPICE (Smart, Precise Impact, Cost-Effective) seberat 2.000 pon, yang dilengkapi dengan sistem panduan GPS untuk membuat penargetan lebih tepat.
Castner mengatakan bom-bom tersebut diproduksi oleh raksasa pertahanan Israel, Rafael, namun rilis Departemen Luar Negeri baru-baru ini yang pertama kali diperoleh The New York Times menunjukkan beberapa teknologi tersebut telah diproduksi di Amerika Serikat.
Militer Israel juga menjatuhkan bom-bom "bodoh" yang tidak terarah. Beberapa ahli menunjuk pada dua foto yang diposting ke media sosial oleh Angkatan Udara Israel pada awal perang yang menunjukkan jet tempur dilengkapi dengan bom terarah.
Israel mengatakan mereka mempunyai dua tujuan: Menghancurkan Hamas dan menyelamatkan 129 sandera yang masih ditahan oleh kelompok tersebut.
Sebelas minggu setelah perang, Israel mengklaim telah menghancurkan banyak situs Hamas dan ratusan terowongan serta telah membunuh 7.000 pejuang Hamas dari sekitar 30.000-40.000 orang.
BACA JUGA:Hadapi Revolusi Industri 5.0, Jokowi Kuatkan Kolaborasi ASEAN- Jepang
BACA JUGA:Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Warga Israel, Minta Dibebaskan, Gak Mau Tua Jadi Tahanan
Para pemimpin Israel mengatakan tekanan militer yang kuat adalah satu-satunya cara untuk membebaskan lebih banyak sandera .
Namun beberapa keluarga sandera khawatir pemboman tersebut membahayakan orang yang mereka cintai.
Para sandera yang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu bulan lalu menceritakan bahwa para penculik memindahkan mereka dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari pemboman Israel. Hamas mengatakan beberapa sandera telah terbunuh oleh bom Israel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: