Benarkah Air Mata Wanita Bisa Menurunkan Tingkat Emosi Pria? Penelitian Ini Membuktikannya

Benarkah Air Mata Wanita Bisa Menurunkan Tingkat Emosi Pria? Penelitian Ini Membuktikannya

Benarkah Air Mata Wanita Bisa Menurunkan Tingkat Emosi Pria? Penelitian Ini Membuktikannya--Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Institut Sains Weizmann di Israel baru-baru ini melakukan penelitian yang bertujuan mempelajari dampak air mata perempuan terhadap tingkat agresi laki-laki.

Penelitian ini membahas tentang komposisi kimiawi air mata dan dampaknya terhadap perilaku agresif seseorang.

Selain itu juga menyelidiki mekanisme kerjanya yang menyerupai 'chemosignaling sosial' yang umumnya ditemukan pada hewan.

BACA JUGA:Berat Badan Turun Usai Puasa Intermiten Bisa Pengaruhi Aktivitas Otak, Penelitian Ungkap Faktanya

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal akses terbuka PLOS Biology ini dipimpin oleh Shani Agron yang menyoroti aspek kemosinyal sosial yang terdapat pada hewan.

Dalam artikel ini mari kita lebih jauh mengetahui hasil dari studi yang dilakukan tentang pengaruh air mata perempuan terhadap agresi laki-laki.

Penelitian tentang air mata wanita


Ilustrasi Wanita Menangis-Disway.id/Anisha Aprilia-

Penelitian yang dilakukan di Weizmann Institute of Science di Israel dan dipimpin oleh Shani Agron menemukan bahwa air mata wanita cenderung mengurangi agresi pria.

BACA JUGA:Penelitian Ungkap Gen Z Mengalami 'Kecemasan Menu', Bingung Pilih Mau Makan Apa

Alasan yang jelas di balik hal ini adalah kombinasi yang menghasilkan air mata. Komposisi air mata perempuan dan pengaruhnya terhadap manusia sangat mirip dengan konsep social chemosignaling yang terdapat pada hewan, khususnya hewan pengerat; Artinya agresi yang ditunjukkan oleh laki-laki bisa memudar karena air mata perempuan.

"Kami tahu bahwa mengendus air mata menurunkan kadar testosteron dan menurunkan testosteron memiliki efek yang lebih besar terhadap agresi pada pria dibandingkan pada wanita, jadi kami mulai dengan mempelajari dampak air mata pada pria karena hal ini memberi kami peluang lebih besar untuk melihat efeknya," ujar Shani Argon, dikutip dari Weizmann-usa.org.

Untuk mengetahui apakah sesuatu yang mirip dengan chemosignaling ada di tubuh manusia seperti hewan pengerat, tim Agron mengumpulkan air mata wanita dengan meminta mereka menonton film sedih.

Lalu ada 25 pria yang berpartisipasi dalam penelitian ini dan diminta untuk memainkan permainan moneter dua orang di mana pemain lainnya adalah algoritma komputer, yang tidak disadari oleh para peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: