Irak Akan Usir Amerika dari Negaranya, Mereka Bukan Pasukan Tempur

Irak Akan Usir Amerika dari Negaranya, Mereka Bukan Pasukan Tempur

Akibat meningkatnya aktifitas Amerika di Irak dalam menyerang milisi Syiah yang didukung Iran, Irak akan usir Amerika dari negaranya. -Tangkapan layar X @OnDisasters-

JAKARTA, DISWAY. ID – Akibat meningkatnya aktifitas Amerika di Irak dalam menyerang milisi Syiah yang didukung Iran, Irak akan usir Amerika dari negaranya. 

Mohammed Shia Al Sudani yang merupakan Perdana Menteri Irak mengatkan jika pihaknya tengah berupaya mengakhiri kehadiran pasukan asing dari koalisi pimpinan Amerika melawan ISIS.

Menurut Al Sudani, apa yang dilakukan oleh Amerika ini akan berdampak keamanan serta hubungan antara Irak dengan Iran.

Dalam serangan yang dilakukan oleh Amerika, telah berhasil menewaskan satu dan melukai 18 pejuang Syiah di markas mereka yang berada di Irak.

BACA JUGA:'Hantu' Pejuang Palestina Menelusup ke Kota Ashkelon Israel Luncurkan Roket

BACA JUGA:Carrefour Dukung Israel, BDS Maroko Lakukan Boikot Besar-besaran

Pihak Irak sendiri mengecam serangan yang dilakukan oleh milisi dan menyebut jika hal tersebut merupakan tindakn teroris, namun Irak juga keberatan jika Amerika melakukan serangan balasan.

Menurut pemerintah Irak, serangan balasan yang dilakukan oleh Amerika merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak.

Al Sudani menegaskan jika pihaknya saat ini tengah mengkaji ulang tentang hubungan kerjasama tersebut.

“Saat ini kekuatan Irak telah kembali bangkit dan kami berupaya untuk mengakhiri kehadiran pasukan koalisi internasional,” terangnya.

BACA JUGA:Siskaeee dan 10 Tersangka Video Porno Kelas Bintang Terancam 10 Tahun Penjara

BACA JUGA:Kejagung Bantah Penangkapan Jubir Timnas AMIN Bermuatan Politis

Al Sudani juga menegaskan jika kehadiran dari pasukan koalisi internsional tersebut hanya untuk membantu dalam pelatihan, konsultasi serta pengumpulan intelijen dan bukanlah pasukan tempur.

Perjanjian ini harus dalam kerangka mendukung pasukan keamanan di bidang pelatihan dan nasihat tanpa melampaui batas untuk terlibat dalam operasi militer,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: