160 Madrasah di Daerah Tertinggal dan 122 di Perbatasan Dapat Bantuan Kemenag

160 Madrasah di Daerah Tertinggal dan 122 di Perbatasan Dapat Bantuan Kemenag

Kepala MAN Kota Tegal Dr H Tobari MAg menyematkan tanda peserta saat pembukaan Masa Taaruf Siswa Madrasah.-K. ANAM SYAHMADANI-Radar Tegal

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sebanyak 160 madrasah di daerah tertinggal dan 122 madrasah di daerah perbatasan mendapat bantuan.

Bantuan tersebut disalurkan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) pada akhir Desember 2023.

Madrasah penerima bantuan, antara lain tersebar di Provinsi Kalimantan Barat, Papua, NTT, NTB, Maluku Utara, Kepulauan Riau, Lampung, dan Papua Barat.

BACA JUGA:Menag Hadiri Muktamar Perhajian di Jeddah, Tanda Tangani Ta`limatul Hajj

Kemenag juga memberikan bantuan untuk 84 madrasah penyelenggara pendidikan inklusi dan 15 madrasah rintisan unggulan.

Total ada 381 madrasah penerima bantuan.

Adapun jumlah bantuan yang diterima untuk masing-masing lembaga adalah Rp 200.000.000 untuk MI, MTs dan MA dan Rp 100.000.000 untuk RA.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani mengatakan, bantuan disalurkan sesuai petunjuk teknis.

Itu dilakukan agar seluruh prosesnya berjalan secara profesional, bersih dari korupsi, dan tidak ada konflik kepentingan.

“Harus ada pertanggungjawaban yang jelas dari satuan kerja penerima bantuan. Semua harus tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Ramdhani di Jakarta, dikutip dari laman Kemenag.

BACA JUGA:Iqro`na, Panduan Praktis Baca Al Qur`an Braille yang Disusun LPMQ Kemenag

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, menambahkan bantuan ini diberikan sesuai kebutuhan madrasah yang berada di daerah tertinggal dan perbatasan, serta madrasah penyelenggara pendidikan inklusi dan rintisan madrasah unggulan.

“Bantuan tersebut difokuskan penggunaannya untuk pembelian alat media pembelajaran, rehab ringan, sanitasi, alat permainan edukatif dan alat pendidikan inklusi,” sebutnya.

Bantuan ini, kata Sidik, merupakan upaya optimalisasi atas sisa penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) pada Madrasah dan Bantuan Operasional Pendidikan Raudlatul Athfal (BOP RA) 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: