Timnas AMIN Tuding Pembelian Alutsista Bekas Lebih Mahal Dibanding Baru

Timnas AMIN Tuding Pembelian Alutsista Bekas Lebih Mahal Dibanding Baru

Sejumlah warga mengunjungi kendaraan Alutsista TNI yang dipajang usai upacara HUT TNI di Lapangan Kodam Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Perayaan HUT TNI ke-77 yang mengusung tema 'NI Adalah Kita' itu dilakukan Upacara serentak serta al-Julian Romadhon-Harian Disway

JAKARTA, DISWAY.ID-- Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Marsda TNI (Purn) Supomo mengatakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas lebih mahal jika dibandingkan dengan yang baru.

"Empiris menyatakan bahwa alutsista bekas sangat mahal dalam segi pemeliharaannya, durasi waktu pakainya pun juga singkat," ujar Anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Marsda TNI (Purn), Supomo di Rumah Perubahan, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 Januari 2024.

BACA JUGA:Wow! Viral Reaksi Menangis di Medsos Usai Debat Capres, Semakin Hari Terus Bertambah

Lebih lanjut, Supomo mengatakan perawatan alutsista baru lebih sulit jika dibandingkan dengan yang baru. Sebab, lanjut Supomo, suku cadang alutsista termasuk langka dan mahal, serta penggunaannya pun singkat.

"Kemudian, kita pun juga akan kesulitan dalam pemeliharaan (alutsista bekas) dan menyiapkan pilotnya," lanjutnya.

Lebih jauh, Supomo menjelaskan tujuan pengadaan alutsista baru diperlukan agar Indonesia tak terus bergantung pada negara luar. 

"Kalau teknologi sudah obsolete dan tertinggal, maka pesawat itu hanya terbang saja kayak biasa. Karena sekarang pesawat 75 persen isinya teknologi. Jadi, gak mungkin kita beli yang lama atau bekas, karena (teknologi) sudah tertinggal lama. Belum lagi kalau itu source code-nya kita lupa. Maka, bisa di-block kita, gak bisa terbang," tutur Supomo. 

BACA JUGA:Diberi Skor 11 Oleh Anies, Prabowo: Kalau dari Ente Mah Emang Gue Pikirin

"Jadi, yang mau kami katakan bahwa terlalu mahal bila kita membeli pesawat bekas karena ada begitu banyak komponen (yang tidak update)," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: