Pasien di Surabaya Antre 9 Bulan untuk Dapat Pelayanan Radioterapi, Ini Solusi Menkes

Pasien di Surabaya Antre 9 Bulan untuk Dapat Pelayanan Radioterapi, Ini Solusi Menkes

Pelayanan radioterapi -Menkes memberikan alat kesehatan untuk sejumlah RS di Surabaya-Kemenkes

JAKARTA, DISWAY.ID - Salah satu pengobatan medis adalah dengan radiasi atau pelayanan radioterapi.

Selama ini, di Surabaya, pelayanan itu masih antre.

Pasien harus menunggu pasien lainnya untuk mendapatkan pelayanan. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengirimkan bantuan sejumlah alat kesehatan ke RSUD Soetomo, RSUD Haji, dan RS Universitas Airlangga Surabaya. Bantuan tersebut telah membantu meningkatkan pelayanan kesehatan di tiga RS itu.

Budi memastikan langsung alat kesehatan tersebut telah digunakan di tiga rumah sakit.

"Saya mau memastikan semua bantuan alat kesehatan telah digunakan, dan semoga dapat membantu pelayanan kesehatan di Surabaya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin 15 Januari 2024. 

Spesialis Onkologi Radiasi RSUD Dr. Soetomo dr. Dyah Erawati Sp. Rad (K) Onk. Rad. mengatakan bantuan dari Kemenkes telah mengurai antrean pasien yang akan mendapatkan radiasi. 

Ia menjelaskan RSUD Dr. Soetomo memiliki 4 bunker radioterapi.

BACA JUGA:KPK Periksa 3 Saksi di Kasus Aliran Uang Pengadaan APD di Kemenkes

Empat bunker itu seharusnya terisi empat alat radiasi yang bekerja secara baik agar semua pasien terlayani dengan baik.

Jumlah pasien di Rumah Sakit Dr. Soetomo yang berkunjung ke radioterapi rata-rata adalah 1.430 per tahun.

Namun, sebelum mendapatkan bantuan dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), RS Dr. Soetomo hanya bekerja dengan dua alat klinik sehingga mengakibatkan antrean pasien. 

Antrean pasien yang akan mendapatkan layanan radiasi berlangsung selama 9 sampai 10 bulan. 

"Kami sangat berterima kasih dengan bantuan dari Kemenkes telah membantu satu alat radiasi sehingga dapat mengurai antrean pasien untuk mendapatkan radiasi," ucap dr. Dyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenkes