Puluhan Roket Al Qassam Meluncur ke Kota Netivot Israel

Puluhan Roket Al Qassam Meluncur ke Kota Netivot Israel

Puluhan roket dari Gaza meluncur ke kota Netivot Israel pada Selasa 16 Januari siang. -tangkapan layar X@AlnilamOmar-

JAKARTA, DISWAY. IDPuluhan roket dari Gaza meluncur ke kota Netivot Israel pada Selasa 16 Januari siang.

Kota Notivot yang berada sekitar 15 km dari Gaza ini menjadi sasaran lebih dari 50 roket Al Qassam dan merupakan serangan terbesar tahun 2024 ini.

Akibat serangan dari puluhan roket tersebut, meskipun dihadang oleh iron dom, namun beberapa berhasil mendarat dan merusak beberapa bangunan di Netivot.

Video serangan roket tersebut juga tersebar di media sosial yang memperlihatkan puluhan roket meluncur menuju Netivot dan beberapa bangunan yang rusak setelah terkena serangan tersebut.

BACA JUGA:5 Klub dan Timnas Berminat Memakai Jasa Jose Mourinho Setelah di Pecat AS Roma

BACA JUGA:Instagram Mahfud MD Kena Hack, Bertulisan Ibrani dan Posting Tentara Israel

Sedangkan pemerintah setempat mengatakan jika terdapat beberapa roket yang menghandam wilayah mereka dan dilaporkan jika tidak adanya korban jiwa atas serangn tersebut.

Pihak Israel sendiri mesih terus melakukan penembakan ke wilayah Gaza dengan menggunakan senjata altilerinya.

Selain itu pasukan militer Israel juga ditempatkan kembali di Gaza utara, khususnya di bagian timur Beit Hanoon, Beit Lahiya dan ke kota Jabalia.

BACA JUGA:Komitmen Sejahterakan Petani, Relawan Prabowo Borong 7 Ton Sayur dan Dibagi ke Kaum Dhuafa

BACA JUGA:Apple Rajai Posisi Teratas Pasar Ponsel Cerdas 2023, Geser Samsung Pertama Kali Sejak 2010

Serangan udara dilancarkan oleh Israel ke pusat evakuasi di lingkungan Daraj di timur Kota Gaza, dan serangan udara lainnya terhadap sebuah rumah di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Kota Gaza bagian utara dengan bagian selatannya. 

Akibat serangan ini sedikitnya empat orang dari satu keluarga tewas dan dikhawatiran akan lebih banyak terjebak di bawah reruntuhan.

Hal ini sangat memprihatinkan karena wilayah tersebut sebagian besar telah hancur tanpa adanya tempat pertahanan sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: