Houthi Kembali Dimasukan ke Daftar Teroris oleh Amerika

Houthi Kembali Dimasukan ke Daftar Teroris oleh Amerika

Akibat aksinya menyerang kapal di Laut Merah dan memeberikan dukungan pada perjuangan Palestina, Houthi kembali dimasukan ke daftar Tteroris oleh Amerika.-mmy.com-

JAKARTA, DISWAY. ID – Akibat aksinya menyerang kapal di Laut Merah dan memeberikan dukungan pada perjuangan Palestina, Houthi kembali dimasukan ke daftar teroris oleh Amerika.

Masuknya Houthi ke daftar teroris oleh Amerika ini dikabarkan akan segera diumumkan oleh Joe Biden selaku Presiden Amerika dan menempatkan Houthi sebagai organisasi teroris asing

Houthi sendiri telah telah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah yang dianggap mempunyai hubungan dan mendukung Israel.

BACA JUGA:30 Pelanggaran Pemilu Diungkap Tim Hukum AMIN, Terdiri dari 3 Kategori

BACA JUGA:Motif Dibalik Istri Bunuh Suami di Karawang Terungkap, Tak Rela Dicerai Tanpa Dapat Harta

Adapun serangan terakhir dilakukan Houthi pada Selasa 16 Januari lalu menggunakan rudal anti-kapal, meskipun serangan tersebut berhasil dicegat oleh pihak Amerika.

Kelompok yang dikatakan didukung oleh Iran ini mengatakan pihaknya menyerang kapal-kapal tersebut sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Antony Blinken selaku Menteri Luar Negeri Amerika sebelumnya telah menghapus Houthi dari daftar organisasi teroris asing dan sebagai teroris global secara khusus pada Februari 2021 lalu.

Halini dilakukan saat pemerintah Biden dalam mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman.

BACA JUGA:Masyarakat Flores Diimbau Tetap Waspada, Aktivitas Vulkanik Lewotobi masih Tinggi

BACA JUGA:Timnas AMIN Endus Adanya Indikasi Praktik Korupsi di Pemilu 2024

Dengan masuknya kedaftar teroris, maka dilarang bagi warga Amerika dan pihak lain yang berada di bawah yurisdiksi Amerika untuk memberikan dukungan material apaun kepada Houthi.

Sedangkan kelompok hak asasi manusia mengatakan hal ini akan mengakibatkan bencana kemanusiaan yang lebih besar di Yaman.

Jake Sullivan yang merupakan Penasihat Keamanan Nasional Amerika pada Selasa 16 Januari lalu memperingatkan bahwa Washington tetap waspada terhadap kemungkinan bahwa kekerasan di Laut Merah dan kemungkinan akan meningkatkan eskalasi perang di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: