Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Netizen Pertanyakan Netralitas Pejabat Negara
Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto-terkait pernyataan presiden boleh memihak dan kampanye-Instagram/X/Kompas TV
Asalkan, lanjutnya, tidak boleh memakai fasilitas negara. Selain itu, kata dia, pejabat publik sekaligus pejabat politik boleh berkampanye.
“Tapi yang paling penting waktu kampanye tak boleh menggunakan fasilitas negara. Kita itu kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Boleh. Menteri juga boleh Itu saja,” tuturnya.
“Jangan di ini lho, presiden tidak boleh. Boleh berkampanye tuh boleh, memihak juga boleh Dilakukan atau tak dilakukan (mundur) terserah individu masing-masing,” katanya.
“Boleh saja saya kampanye tapi harus cuti, tak pakai kapasitas negara,” ucapnya,
Komentar Netizen
Netizen mempertanyakan pernyataan Jokowi tersebut dan mengaitkannya dengan netralitas Pilpres 2024.
Berbagai komentar dibubuhi dengan tagar tersebut.
“The King of Cawe-Cawe #TimnasDay #DiskualifikasiPaslon2 Presiden Paspampres,” tulis netizen.
“Saat pikiran, ucapan dan perbuatan tidak konsisten mencla mencle esok dele sore tempe.. semua tergantung kebutuhan, kalau untuk kepentingan putera mahkota semua halal dilakukan peduli amat dengan etika dan norma kepatutan..#DiskualifikasiPaslon2 Paspampres,” tulis netizen.
“Kilas balik waktu itu pak Jokowi pernah mengingatkan aparat negara harus netral dan tdk memihak. #DiskualifikasiPaslon2,” tulis netizen.
Respons TKN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran angkat bicara terkait pernyataan Jokowi bahwa presiden boleh memihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: twitter/x