Kutukan Periode Kedua Dibeberkan Tom Lembong: Waktunya Menguangkan Kekuasaan

Kutukan Periode Kedua Dibeberkan Tom Lembong: Waktunya Menguangkan Kekuasaan

Dalam podcast bersama Novel Baswedan, Tom mengatakan tentang kutukan periode kedua yang menjadi masa untuk menguangkan kekuasaan. -Tangkapan layar youtube@ Novel Baswedan.-

BACA JUGA:Cicipi Gudeg Yu Djum Wijilan Jogja, Menu Legendaris yang Disantap Jokowi dan AHY

Menurut Tom, Pergeseran tersebut dari gaya pemerintahan yang teknokratis yang mendorong banyak profesional untuk menjabat ke arah yang lebih politisasi.

“Para pejabat lebih berorientasi pada loyalis serta political appointment,” terangnya.

Pada periode pertama, menurut pengalamnya banyak menteri-menteri yang profesional ditunjuk oleh Parpol.

Meskipun ada juga menteri yang bukan dari Parpol namun figurnya serta individunya memiliki integritas serta kompeten.

BACA JUGA:Hasil Juventus vs Empoli Skor 1-1: Si Nyonya Tua Gagal Perlebar Jarak Poin dengan Inter Milan

BACA JUGA:NCW Ungkap Dugaan Uang Mengalir ke Partai Politik, Singgung Tambang Nikel Ilegal dan Perusahaan yang Diduga Terlibat

Sedangkan Luhut mengomentari Tom terkait dengan pengakuannya atas contekan yang diberikan pada Jokowi dalam menyampaikan berbagai pidato.

Selain itu, Luhut juga mengatakan jika penyataan Tom atas Tesla yang menggunakan baterai LFP untuk mobil listriknya tidaklah benar.

Tidak sampai disitu, Luhut juga menuding jika Tom meninggalkan cabinet dengan kondisi pekerjaan yang terbengkalai, salah satunya adalah program OSS atau Online Single Submission yang sistim penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko melalui sistem.

BACA JUGA:Dana Tambang Ilegal di Pusaran Pemilu Diungkap PPATK, Data Telah Dikirim ke KPK dan Bawaslu

BACA JUGA:Daftar Tes yang Bakal Diujikan dalam UTBK SNBT, Ini Link Latihan Soal

“OSS saja kan tidak selesai dan kami yang membereskan semuanya,” terang Luhut di akun instagramnya.

Tak ketinggalan Bahlil yang juga menyinggung jika Tom meninggalkan kabinet dan tidak menyelesaikan investasi yang mencapai ratusan miliar yang kahirnya diselesaikan oleh timnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: